Tekan Angka Pengangguran, 8000 Pencaker ikuti Job Fair Subang 2024

Pelaksanaan Job fair kabupaten Subang 2024.
Sumber :

Jabar – Tak kurang dari 8000 pencari kerja (Pencaker) memadati halaman kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang guna mengikuti Job Fair tahun 2024.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Subang Hj. Yenni Nuraeni menyampaikan job fair 2024 tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kerja bersama seluruh pihak.

"Job fair ini spontanitas dan tidak tercover APBD tetapi didukung oleh banyak pihak mulai BUMD Subang dan seluruh perusahaan yang ada di Subang," ujarnya kepada Viva Jabar, Rabu (31/7).

Yenni mengungkapkan terdapat total 36 perusahaan dengan 3.015 lowongan kerja dan total pencari kerja yang mengikuti job fair kali ini adalah 8.000 peserta.

Ia berharap dengan dilaksanakannya job fair kali ini angka pengangguran terbuka Kabupaten Subang dapat menurun.

"Job fair ini diselenggarakan untuk menurunkan angka penganggurna di Kabupaten Subang yang di tahun 2023 berada di angka 7,65%. Kalau hari ini ada 3.015 orang bisa diterima maka angka penyerapan kerja di Kabupaten Subang tahun ini mencapai 12 ribu. Semoga angka tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Subang di bawah 7%," kata Yenni.

Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Muhammad Yusuf ST.,M.Si mengapresiasi Kabupaten Subang atas terselenggaranya job fair 2024 kali ini. Ia berharap usai job fair ini dilaksanakan di Kabupaten Subang dibentuk job center sebagai pelayanan kepada pencari kerja.

"Apresiasi yang tinggi kepada Disnakertrans Kabupaten Subang atas terselenggaranya acara kali ini. Terima kasih kepada semua perusahaan yang sudah mendukung job fair 2024, mudah-mudahan perusahaan bisa mendaapt talenta yang sesuai. Semoga ada job center di sini sehingga pelayanan pencari kerja selalu ada," ucap Yusuf.

PJ Bupati Subang Dr. Imran menyebut kegiatan job fair 2024 kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak terakhir kali diselenggarakan pada 2017 lalu. Ia mendorong dilaksanakannya job fair karena Subang saat ini tengah menuju era industri.

"Ini adalah pertama kali dilakukan setelah 7 tahun. Saya mendorong kalau bisa tahun ini ada job fair. Subang ini sudah mulai berkembang ke arah kota industri dan menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Barat," kata Imran.

Pejabat asal Lhokseumawe itu mengungkapkan saat ini di Kabupaten Subang terdapat 3 kawasan industri mulai dari kawasan Subang bagian barat, Subang bagian timur, dan kawasan Patimban yang menurut Dr. Imran merupakan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Subang.

"Kita sudah punya 3 kawasan, barat ada Smartpolitan, timur ada Taekwang, dan kawasan Patimban. Sebentar lagi akan segera launching Kota Industri Terpadu Subang Cipali untuk menghubungkan barat dan timur. Ini peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Subang." sambungnya.

Dr. Imran selanjutnya mengaku job fair ini bukan satu-satunya upaya yang Ia lakukan dalam menyelesaikan permasalahan tenaga kerja di Subang. Ia selama 7 bulan terakhir telah bertemu dengan banyak pihak untuk menggali peluang dan potensi usaha di Subang di mana seluruh perusahaan baik dalam maupun luar negeri sangat fokus pada pengembangan sumber daya manusia sehingga Pemda Subang terus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Subang.

"Selama 7 bulan ini saya mempromosikan potensi yang ada di Subang kepada banyak pihak. Kita harus memeprsiapkan SDM kita untuk menghadapi itu termasuk kesiapan Pemerintah Daerah untuk memeprsiapkan SDM. Tolong ini (kesiapan SDM) menjadi concern kita. Koordinasi yang baik dengan Poliyeknik, BLK, hingga SMK," jelas Imran.

Ia berharap dengan diselenggarakannya job fair 2024 ini informasi ketenagakerjaan Kabupaten Subang menjadi jelas dan transparan sehingga tidak ada lagi praktek pungli dan calo yang merugikan baik pemilik maupun pencari kerja.

"Job fair ini selain melihat jumlah potensi lapangan kerja tetapi juga melihat jumlah angkatan kerja. Job fair ini adalah sarana memepertemukan pemilik kerja dengan pencari kerja. Saya harap informasi terkait ketenagakerjaan di Subang itu terbuka sehingga tidak ada lagi rente dan tenaga kerja," pungkasnya

Jabar – Tak kurang dari 8000 pencari kerja (Pencaker) memadati halaman kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang guna mengikuti Job Fair tahun 2024.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Subang Hj. Yenni Nuraeni menyampaikan job fair 2024 tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kerja bersama seluruh pihak.

"Job fair ini spontanitas dan tidak tercover APBD tetapi didukung oleh banyak pihak mulai BUMD Subang dan seluruh perusahaan yang ada di Subang," ujarnya kepada Viva Jabar, Rabu (31/7).

Yenni mengungkapkan terdapat total 36 perusahaan dengan 3.015 lowongan kerja dan total pencari kerja yang mengikuti job fair kali ini adalah 8.000 peserta.

Ia berharap dengan dilaksanakannya job fair kali ini angka pengangguran terbuka Kabupaten Subang dapat menurun.

"Job fair ini diselenggarakan untuk menurunkan angka penganggurna di Kabupaten Subang yang di tahun 2023 berada di angka 7,65%. Kalau hari ini ada 3.015 orang bisa diterima maka angka penyerapan kerja di Kabupaten Subang tahun ini mencapai 12 ribu. Semoga angka tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Subang di bawah 7%," kata Yenni.

Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Muhammad Yusuf ST.,M.Si mengapresiasi Kabupaten Subang atas terselenggaranya job fair 2024 kali ini. Ia berharap usai job fair ini dilaksanakan di Kabupaten Subang dibentuk job center sebagai pelayanan kepada pencari kerja.

"Apresiasi yang tinggi kepada Disnakertrans Kabupaten Subang atas terselenggaranya acara kali ini. Terima kasih kepada semua perusahaan yang sudah mendukung job fair 2024, mudah-mudahan perusahaan bisa mendaapt talenta yang sesuai. Semoga ada job center di sini sehingga pelayanan pencari kerja selalu ada," ucap Yusuf.

PJ Bupati Subang Dr. Imran menyebut kegiatan job fair 2024 kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak terakhir kali diselenggarakan pada 2017 lalu. Ia mendorong dilaksanakannya job fair karena Subang saat ini tengah menuju era industri.

"Ini adalah pertama kali dilakukan setelah 7 tahun. Saya mendorong kalau bisa tahun ini ada job fair. Subang ini sudah mulai berkembang ke arah kota industri dan menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Barat," kata Imran.

Pejabat asal Lhokseumawe itu mengungkapkan saat ini di Kabupaten Subang terdapat 3 kawasan industri mulai dari kawasan Subang bagian barat, Subang bagian timur, dan kawasan Patimban yang menurut Dr. Imran merupakan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Subang.

"Kita sudah punya 3 kawasan, barat ada Smartpolitan, timur ada Taekwang, dan kawasan Patimban. Sebentar lagi akan segera launching Kota Industri Terpadu Subang Cipali untuk menghubungkan barat dan timur. Ini peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Subang." sambungnya.

Dr. Imran selanjutnya mengaku job fair ini bukan satu-satunya upaya yang Ia lakukan dalam menyelesaikan permasalahan tenaga kerja di Subang. Ia selama 7 bulan terakhir telah bertemu dengan banyak pihak untuk menggali peluang dan potensi usaha di Subang di mana seluruh perusahaan baik dalam maupun luar negeri sangat fokus pada pengembangan sumber daya manusia sehingga Pemda Subang terus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Subang.

"Selama 7 bulan ini saya mempromosikan potensi yang ada di Subang kepada banyak pihak. Kita harus memeprsiapkan SDM kita untuk menghadapi itu termasuk kesiapan Pemerintah Daerah untuk memeprsiapkan SDM. Tolong ini (kesiapan SDM) menjadi concern kita. Koordinasi yang baik dengan Poliyeknik, BLK, hingga SMK," jelas Imran.

Ia berharap dengan diselenggarakannya job fair 2024 ini informasi ketenagakerjaan Kabupaten Subang menjadi jelas dan transparan sehingga tidak ada lagi praktek pungli dan calo yang merugikan baik pemilik maupun pencari kerja.

"Job fair ini selain melihat jumlah potensi lapangan kerja tetapi juga melihat jumlah angkatan kerja. Job fair ini adalah sarana memepertemukan pemilik kerja dengan pencari kerja. Saya harap informasi terkait ketenagakerjaan di Subang itu terbuka sehingga tidak ada lagi rente dan tenaga kerja," pungkasnya