Overfishing, Dinas Kelautan Subang Ogah Usulkan Bantuan Kapal untuk Nelayan

Ilustrasi nelayan di laut.
Sumber :

Jabar – Perairan laut Subang masuk ke dalam wilayah Pantai Utara Jawa, di mana perairan tersebut mengalami overfishing.

Jika melihat data dan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jumlah kapal dengan sumber daya ikan di wilayah perairan laut Subang sudah tidak seimbang.

"Perairan di wilayah Pantura dan Jawa sudah over fishing. Itu informasi dari KKP ya," ujar Budi Rakhmat selaku Kabid Perikanan Tangkap di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang saat dihubungi Viva Jabar, Rabu (31/7).

Selain sumber daya ikan yang makin hari makin berkurang, permintaan masyarakat akan komoditas laut pun terus meningkat. Sehingga keadaan tersebut memaksa nelayan untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya guna memenuhi kebutuhan pasar.

Budi melanjutkan, untuk aktivitas melaut, ada 2700 kapal yang digunakan untuk menangkap ikan oleh nelayan dengan ukuran yang bervariasi mulai dari 3GT -10GT.

Oleh karenanya, pihaknya enggan mengusulkan bantuan ke KKP, mengingat jumlah kapal relatif banyak, ditambah kondisi yang over fishing.

"Kami tidak mengusulkan karena diwilayah Pantai Utara Jawa sudah overfishing (kelebihan kapal penangkap ikan dibanding dengan sumberdaya ikan)," ungkapnya.

Mengenai produktivitas, Budi menambahkan, tidak kurang dari 10 ribu ton ikan berhasil di tangkap nelayan tiap tahunnya. Hasil tangkapan tersebut biasanya dijual ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan bakul liar.

Nelayan Subang, Engkus Wariya mengatakan hasil tangkapan ikan makin berkurang, karena terkendala ukuran kapal.

"Saya melaut dengan ukuran kapal dibawah 5GT. Otomatis tidak bisa menangkap ikan terlalu jauh karena takut dengan ombak yang tinggi," ujarnya.

Engkus meminta pihak Dinas Kelautan dan Perikanan mengusulkan bantuan kapal untuk para kelompok nelayan di Subang dengan ukuran diatas 5GT. Sehingga aktivitas menangkap ikan tak mengalami kendala.

"Harapannya seperti itu, Dinas Kelautan dan Perikanan bisa mengusulkan bantuan kapal ke KKP," pintanya

Jabar – Perairan laut Subang masuk ke dalam wilayah Pantai Utara Jawa, di mana perairan tersebut mengalami overfishing.

Jika melihat data dan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jumlah kapal dengan sumber daya ikan di wilayah perairan laut Subang sudah tidak seimbang.

"Perairan di wilayah Pantura dan Jawa sudah over fishing. Itu informasi dari KKP ya," ujar Budi Rakhmat selaku Kabid Perikanan Tangkap di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang saat dihubungi Viva Jabar, Rabu (31/7).

Selain sumber daya ikan yang makin hari makin berkurang, permintaan masyarakat akan komoditas laut pun terus meningkat. Sehingga keadaan tersebut memaksa nelayan untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya guna memenuhi kebutuhan pasar.

Budi melanjutkan, untuk aktivitas melaut, ada 2700 kapal yang digunakan untuk menangkap ikan oleh nelayan dengan ukuran yang bervariasi mulai dari 3GT -10GT.

Oleh karenanya, pihaknya enggan mengusulkan bantuan ke KKP, mengingat jumlah kapal relatif banyak, ditambah kondisi yang over fishing.

"Kami tidak mengusulkan karena diwilayah Pantai Utara Jawa sudah overfishing (kelebihan kapal penangkap ikan dibanding dengan sumberdaya ikan)," ungkapnya.

Mengenai produktivitas, Budi menambahkan, tidak kurang dari 10 ribu ton ikan berhasil di tangkap nelayan tiap tahunnya. Hasil tangkapan tersebut biasanya dijual ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan bakul liar.

Nelayan Subang, Engkus Wariya mengatakan hasil tangkapan ikan makin berkurang, karena terkendala ukuran kapal.

"Saya melaut dengan ukuran kapal dibawah 5GT. Otomatis tidak bisa menangkap ikan terlalu jauh karena takut dengan ombak yang tinggi," ujarnya.

Engkus meminta pihak Dinas Kelautan dan Perikanan mengusulkan bantuan kapal untuk para kelompok nelayan di Subang dengan ukuran diatas 5GT. Sehingga aktivitas menangkap ikan tak mengalami kendala.

"Harapannya seperti itu, Dinas Kelautan dan Perikanan bisa mengusulkan bantuan kapal ke KKP," pintanya