Diduga karena Masalah Pribadi, Rumah Dinas Guru SD Digembok Kepala Sekolah

Rohaeti sedih saat rumah dinas yang ditinggalinya digembok Kepsek.
Sumber :

Jabar, VIVA - Peristiwa memalukan tersebut terjadi di SDN RA Kartini Kelurahan Pasirkareumbi, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang. Di mana seorang guru yang sudah mengabdi 20 tahun diusir oleh kepala sekolah karena dipicu permasalahan pribadi.

"Saya kan menempati rumah dinas, nggak tahu kenapa malah digembok oleh Kepala sekolah. Ini kan diusir namanya," ujar Rohati guru di SDN Kartini Subang kepada Viva Jabar, Jumat (23/8).

Menurutnya, permasalahan tersebut dipicu oleh absennya ia dalam mengajar lantaran sakit dan harus dirawat beberapa waktu yang lalu.

Masalah makin membesar ketika ia dikeluarkan di grup WhatsApp dan perilaku Kepala sekolah yang tidak mengenak-kan padanya.

"Saya sudah mengadukan ini ke Koordinator Wilayah (Korwil). Kami pun sudah dipanggil, saya kira semuanya sudah selesai, eh masalah nambah membesar," ucapnya lirih.

Kepala Sekolah SDN RA Kartini, Atin Supriatin menyanggah pernyataan Rohaeti. Menurutnya guru tersebut sudah lama tidak mengajar di sekolah. Atas dasar tersebut pihaknya menggembok rumah dinas dengan alasan keamanan.

"Alasan penggembokan? Karena keamanan," kata Atin.

Atin melanjutkan, rumah dinas tersebut rencananya akan digunakan untuk ruang serbaguna. Terlebih Rohaeti sudah tidak masuk selama 2 Minggu.

"Udah nggak masuk, jadi rumah dinas itu mau digunakan sebagai ruang serbaguna," kata Kepsek lagi.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Subang Dra Nunung Suryani mengatakan, pihaknya tengah memediasi pertikaian antara Kepsek dan guru di SDN RA Kartini.

"Sebelumnya sudah dimediasi di Korwil, tapi tidak berhasil. Akhirnya kita panggil untuk dimediasi," ucap Nunung.

Adapun ketika mediasi, tidak menemukan hasil kesepakatan, maka Kepsek dan Guru tersebut akan dirotasi (pindah), karena akan berakibat terhadap proses belajar mengajar di sekolah.

"Ya jika tidak bisa berdamai, maka akan dirotasi," tegas Kadis

Jabar, VIVA - Peristiwa memalukan tersebut terjadi di SDN RA Kartini Kelurahan Pasirkareumbi, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang. Di mana seorang guru yang sudah mengabdi 20 tahun diusir oleh kepala sekolah karena dipicu permasalahan pribadi.

"Saya kan menempati rumah dinas, nggak tahu kenapa malah digembok oleh Kepala sekolah. Ini kan diusir namanya," ujar Rohati guru di SDN Kartini Subang kepada Viva Jabar, Jumat (23/8).

Menurutnya, permasalahan tersebut dipicu oleh absennya ia dalam mengajar lantaran sakit dan harus dirawat beberapa waktu yang lalu.

Masalah makin membesar ketika ia dikeluarkan di grup WhatsApp dan perilaku Kepala sekolah yang tidak mengenak-kan padanya.

"Saya sudah mengadukan ini ke Koordinator Wilayah (Korwil). Kami pun sudah dipanggil, saya kira semuanya sudah selesai, eh masalah nambah membesar," ucapnya lirih.

Kepala Sekolah SDN RA Kartini, Atin Supriatin menyanggah pernyataan Rohaeti. Menurutnya guru tersebut sudah lama tidak mengajar di sekolah. Atas dasar tersebut pihaknya menggembok rumah dinas dengan alasan keamanan.

"Alasan penggembokan? Karena keamanan," kata Atin.

Atin melanjutkan, rumah dinas tersebut rencananya akan digunakan untuk ruang serbaguna. Terlebih Rohaeti sudah tidak masuk selama 2 Minggu.

"Udah nggak masuk, jadi rumah dinas itu mau digunakan sebagai ruang serbaguna," kata Kepsek lagi.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Subang Dra Nunung Suryani mengatakan, pihaknya tengah memediasi pertikaian antara Kepsek dan guru di SDN RA Kartini.

"Sebelumnya sudah dimediasi di Korwil, tapi tidak berhasil. Akhirnya kita panggil untuk dimediasi," ucap Nunung.

Adapun ketika mediasi, tidak menemukan hasil kesepakatan, maka Kepsek dan Guru tersebut akan dirotasi (pindah), karena akan berakibat terhadap proses belajar mengajar di sekolah.

"Ya jika tidak bisa berdamai, maka akan dirotasi," tegas Kadis