Saatnya Industri Minyak dan Gas Indonesia Menerapkan Teknologi AI
Jabar, VIVA - Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, berbagai industri telah mendigitalisasi bisnis di perusahaan masing - masing. Termasuk di dalamnya yaitu industri minyak dan gas yang merupakan sektor kompleks dan padat modal, dengan operasi risiko tinggi serta tantangan.
Dari eksplorasi, produksi, hingga supply chain, seluruh proses memerlukan pengelolaan yang teliti dan berkelanjutan. Untuk itu, penerapan teknologi digital, seperti IoT dan AI menjadi kunci untuk mengoptimalkan kinerja operasional.
Dalam acara FGD (Focus Group Discussiomn) SKK Migas, 14-16 Agustus 2024, di Jakarta Convention Center, banyak pihak yang terlibat dalam diskusi dan memaparkan ide-ide dan solusi untk digitalisasi minyak dan gas.
Salahsatunya adalah PT Telkom Indonesia yang pada event tersebut diwakili Senior Manager Research & Innovation Management, Dr. I Ketut Agung Enriko. Enriko memaparkan solusi IoT dan AI seperti misalnya monitoring sumur gas, sistem track & trace logistik, HSE video analitik, dan fire detection system.
Menurutnya, riset tentang solusi - solusi tersebut dilakukan selama beberapa tahun dan diimplementasikan di lapangan oleh perusahaan minyak dan gas Nasional. Benefit dari implementasi sistem IoT dan fitur AI tersebut tentunya untuk meningkatkan produktivitas, penghematan bea operasional, dan percepatan proses bisnis perusahaan.
Menurut Enriko, solusi IoT dan AI yang ada di Telkom banyak berasal dari riset - riset bersama beberapa universitas maupun bekerja sama dengan perusahaan dan startup di dalam dan luar negeri.
Dr. Muhammad Subhan Iswahyudi, Senior General Manager Telkom Corporate University, menambahkan, PT Telkom senantiasa berkomitmen menjadi motor penggerak digitalisasi di Indonesia.
“Telkom siap berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, sektor bisnis lain, maupun startup untuk memajukan ekosistem IoT dan AI di Indonesia,” pungkasnya. ******