Dianggap Hina Kebudayaan Sunda, LAK Galuh Pakuan Ancam Kerahkan Massa Kepung Pengelola TWA Tangkuban

Parupuyan di monumen Eyang Madfai dirusak.
Sumber :

"Masyarakat sunda merasa ini suatu penghinaan. Parupuyan di monumen Eyang Madfai merupakan suatu adat dan kebudayaan sunda sejak zaman nenek moyang," tegasnya.

Mustasyar PCNU Subang tersebut pun mempertanyakan kontribusi TWA Tangkuban Parahu untuk Pemda Subang. Karena menurut dia secara administratif pemerintahan kawasan itu masuk ke dalam wilayah Kecamatan Segalaherang Kabupaten Subang dan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

"Lalu apa kontribusi TWA Tangkuban Parahu? Coba cek di Pemda Subang pihak pengelola memberikan apa?" tanya Evi penuh amarah.

Juru kunci Gunung Tangkuban Parahu Suwandi mengatakan, pengerusakan yang dilakukan oleh oknum pegawai keamanan pengelola TWA Tangkuban Parahu dengan cara menendang Parupuyan disaksikan oleh salah satu pengunjung.

"Tindakan itu tidak sepatutnya dilakukan, keturunan Eyang Madfai terlukai atas apa yang dilakukan oleh oknum tersebut," kata Suwandi.

Terpisah, Sekjen Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA), Eka Sentosa mengutuk keras perbuatan oknum pegawai pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu yang telah merusak tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upacara dan ritual adat budaya sunda.

"Harus diusut tuntas, ini merupakan tindakan kriminal," ujar Eka.