Dukung Keberlanjutan Program Citarum Harum, Jasa Tirta II Manfaatkan BJPSDA

FGD menyoal peran unsur pentahelix untuk Citarum harum
Sumber :
  • Istimewa

FGD menyoal peran unsur pentahelix untuk Citarum harum

FGD menyoal peran unsur pentahelix untuk Citarum harum

Photo :
  • Istimewa

“Jasa Tirta II juga melakukan pemantauan kualitas air sungai diantaranya 33 titik Sungai Citarum, 14 titik di Sungai Bekasi, 13 titik di Saluran Tarum Barat, 5 titik Saluran Tarum Utara, 16 titik di area Waduk Ir. H. Djuanda, 9 titik di sungai lainnya,”ucap Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono.

Data pemantauan kualitas air sungai dari Jasa Tirta II dapat menjadi sumber data potensial bagi kegiatan pemantauan kualitas air di Wilayah Kabupaten Bandung.

Selanjutnya, pasca Program Citarum Harum setelah 5 tahun berjalan, Jasa Tirta II merekomendasikan program strageis berbasis pemberdayaan masyarakat dan konservasi. Program-program tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan BJPSDA, sesuai prinsipnya dari air kembali ke air. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi Jasa Tirta II serta tujuan dari penerapan BJPSDA sendiri. 

FGD menyoal peran unsur pentahelix untuk Citarum harum

FGD menyoal peran unsur pentahelix untuk Citarum harum

Photo :
  • Istimewa

Salah satu program konservasi dan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan Jasa Tirta II adalah Program Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah Eceng Gondok hasil pengangkatan menjadi aneka kerajinan, enzimatik dan humus aktif. Program TJSL ini berkolaborasi dengan PT. Pegadaian dan 13 BUMN lainnya.

“Selain untuk mengembalikan kualitas air dan mengatasi masalah populasi eceng gondok di area waduk, program pemanfaatan dan pengelolaan limbang eceng gondok ini juga menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat dan meningkatkan keterampilan,”ujar Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono.