Sebut Indonesia Tanah Suci, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Larang Pengikutnya Mati di Mekkah

Panji Gumilang
Sumber :
  • Tangkap layar

VIVA Jabar – Setelah beredar kabar bahwa Ponpes Al-Zaytun membolehkan santrinya berzina, satu lagi kontroversi yang mencuat ke permukaan. Pimpinan Ponpes yang terletak di Indramayu, Jawa Barat itu menyebut Indonesia sebagai tanah suci.

Dikabarkan pula sebelumnya, ada seorang mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) bernama Ken Setiawan membongkar fakta mengejutkan seputar Ponpes Al-Zaytun yang ia sebut membolehkan santrinya berzina.

Dalam penuturan Ken, sejatinya Pondok Pesantren Al-Zaytun memiliki aturan yang tidak membolehkan santrinya berpacaran apalagi berzina. Akan tetapi, menurut Ken, aturan tersebut tidak berlaku bagi mereka yang punya banyak uang. Sebab, dosanya dapat ditebus dengan uang.

“Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan. Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, dengan bayar uang dua juta dosanya hilang,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras beberapa waktu lalu.

Teranyar, sebuah video viral yang menunjukkan pimpinan Ponpes yang terletak di Indramayu, Jawa Barat yakni Panji Gumilang mengungkapkan dalam ceramahnya bahwa Indonesia adalah tanah suci.

Karenanya, dengan lantang ia melarang pengikutnya agar tidak berkeinginan untuk mati di Mekkah atau Madinah yang dimuliakan itu.

“Indonesia tanah suci, nggak usah mau mati di tanah suci yang jauh, di Indonesia juga mati suci,” seru Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat yang dilansir dari akun YouTube Rezky Maisya Putra.

Lebih lanjut, Panji Gumilang mengatakan Indonesia sebagai tanah suci dengan didasarkan dari lagu Indonesia Raya Stanza ke 3. Bukan hanya itu, ia membuat heboh publik setelah pernyataan yang kontroversial tersebut tentang tidak meyakini hadist Nabi Muhammad SAW.

Lanjut ceramah Panji Gumilang menambahkan, banyak orang Indonesia yang tak menyadari bahwa Indonesia adalah tanah suci karena tidak pernah membaca lagu kebangsaannya. Ia mengutip lirik lagu Indonesia Raya yang menyebutkan Tanah Tumpah Darahku.

"Tanah tumpah darahku itu artinya tanah suci. Kalau kamu tidak tahu itu artinya kamu tidak membaca lagu kebangsaanmu," tegas Panji Gumilang dalam penggalan video itu.

Selanjutnya, Panji Gumilang juga menyinggung soal perjalanan haji dan umrah ke Mekkah dan Madinah yang memerlukan biaya sekitar Rp35 juta rupiah. Pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu menganggap bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan karena tanah suci ada di Indonesia.

"Kalau kamu mau ke Mekkah atau Madinah harus bayar 35 juta lebih. Itu bukan tanah suci, itu hanya tempat beribadah," ucap Panji Gumilang.

Pernyataan Panji Gumilang itu sontak saja menuai berbagai reaksi dari warganet. Sebagian besar mengkritik dan mengecam perkataan Panji Gumilang yang menyesatkan. Mereka menilai bahwa dia sudah menghina ajaran Islam dan mengabaikan pentingnya haji dan umrah.