Panji Tegaskan Al-Zaytun Terakreditasi A Unggul, Masa Dicap Sesat? Soal Saf Wanita: Harus Sejajar!
- Kolase tvOne
VIVA Jabar - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang buka suara soal dicampurnya saf salat antara laki-laki dengan wanita. Dia mengaku hanya ingin mengangkat martabat seorang perempuan.
"Saya mengedepankan fikih sosial, mengangkat harkat, martabat wanita yang selama ini terpinggirkan. Baru dimulai dalam politik, itupun hanya 30%," kata Panji dalam program Kick Andy dilansir dari viva.co.id
Bukan tanpa alasan, Panji Gumilang mendasari pemahaman yang dimilikinya berlandaskan Alquran sama seperti umat muslim lainnya. Dalam paham yang dianut, Panji bilang laki-laki dan perempuan harus sejajar.
"Pemahaman saya dari Alquran, harus sejajar. Kalau soal itu saja dibilang menyesatkan, gimana dunia? Itu hak asasi manusia untuk menjalankan ibadah menurut keyakinannya," ujarnya.
Panji juga mengaku tidak masalah ketika pihak lain menyebut pemahaman yang dianutnya menyimpang. Bagi dia, hal itu tak bisa disamakan antara pemahaman satu orang dengan yang lainnya.
"Itu anggapan yang tidak sama dengan anggapan kita, ya oke-oke saja. Wong saya juga tidak menyalahkan orang itu. Ini lah kebebasan beragama, siapapun tidak boleh memberikan stigma," katanya.
Tak hanya itu, Panji pun sempat angkat bicara soal kurikulum yang pernah bikin heboh. Panji membantah kalau kurikulum di Ponpes Al-Zaytun bertentangan dengan ketentuan dari Kemenag.
Panji menegaskan, kurikulum di Ponpes Al-Zaytun sudah sesuai Kementerian Agama. Sehingga, Ia tolak mentah-mentah stigma yang mengatakan Ponpes Al-Zaytun menganut ajaran sesat.
"Kalau kita pikir ajaran di Al Zaytun ada kurikulum. Kurikulum jelas, dari departemen Agama, kurikulum Diknas kita combine dan itu mendapatkan akreditasi A unggul," kata Panji.
Menurut dia, akreditasi A unggul itu mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat atas.
"Kalau itu sebuah ajaran sesat, dari dulu sudah out," ujarnya.
Sebagai informasi, kontroversi Ponpes Al Zaytun salah satunya karena memperbolehkan jamaah pria dan perempuan bercampur. Kejadian itu diduga terjadi saat Salat Idul Fitri.
Kontroversial soal saf salat itu membuat heboh media sosial seperti diunggah akun Instagram @kepanitiaanalzaytun.
Dalam foto yang diunggah akun dengan bio 'Ini adalah akun resmi Kepanitiaan Al-Zaytun, meliput berbagai kegiatan acara di Ma'had Al-Zaytun, Indonesia', unggahan foto salat Id pada Sabtu, 22 April 2023.
Foto itu terdapat saf jamaah yang dibuat berjarak. Namun, ada juga jamaah perempuan di posisi paling depan di antara laki-laki. Ribuan warganet pun akhirnya heboh dengan meninggalkan komentar di unggahan tersebut.