MUI Sebut Ngawur Karena Ucap Diri Seorang Komunis, Begini Klarifikasi Panji Gumilang

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat, Panji Gumilang bingung dituduh komunis oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Panji keheranan, lembaga resmi keagamaan selevel MUI dengan mudahnya mengecap seseorang berlandaskan sumber dari media sosial TikTok.

"Saya juga tidak tahu (dituduh komunis). Saya pahami, oh ini ternyata dari TikTok. Saya memang mengatakan (komunis), tapi ada proses mengatakan itu," ujar Panji dalam program Kick Andy, dilansir dari viva.co.id. 

Dalam program Kick Andy itu, Panji Gumilang manfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi pernyataan-pernyataan dirinya yang sempat bikin heboh publik. salah satunya adalah ucapan 'Saya Komunis'. Padahal, kata Dia, itu kan ada proses, juga ada kalimat pengantar dan akhirnya.

Panji menjelaskan, selain sebagai pendiri Ponpes Al-Zaytun, dia juga sebagai pengusaha. Panji bilang, dalam kapasitasnya sebagai pengusaha atau pebisnis sering melakukan impor barang dari negara China

"Saya kecil-kecil juga pengusaha, karena di Indonesia tidak ada barangnya, kemudian saya sering impor ke negeri China," ucapnya.

Setelah melakukan impor barang, kata dia, direktur utama dari perusahaan yang diimpor Panji datang ke Indonesia. Panji mengaku bertemu dengan direktur utama itu. Awalnya, Panji terkesimak dengan kehebatan China. China dikenal sebagai negara yang perekonomiannya maju. Dari situ, Panji terketuk untuk melakukan penelitian di balik kesuksesan China.

"Kemudian sekian bulan lamanya, direktur utama mereka mengecek. Datang ke tempat kita, setelah itu ngobrol, nah ini kelemahan saya kok saya nanya agama. Tapi saya ingin tahu, saya meneliti China kok bisa maju cepat," ucap dia. 

Lantas, Panji menanyakan soal agama ke direktur utama perusahaan tersebut. Direktur utama itu mengaku komunis. Panji juga mengaku dirinya hanya mengutip kata 'Komunis' dari direktur utama perusahaan tersebut.

"Nah, itu saya ceritakan kepada anak didik saya. Itu acaranya di bimbingan pada anak-anak. (Mengutip) ungkapan mereka itu, bukan (menyebut diri saya komunis). Saya hanya menirukan orang itu yang direktur utama itu ditanyakan agama, mengatakan saya komunis," ucap dia.  

Menurut Panji, pernyataannya dipenggal oleh pihak tidak bertanggungjawab dan hanya meninggalkan kata-kata 'Saya komunis'.

"(Kata-kata saya) dipenggal di depannya, dipenggal di belakangnya, tinggal 'saya komunis'. Itu dijadikan dasar pemikiran orang yang mengatakan pimpinan MUI," pungkasnya.