Blak-Blakan, Panji Gumilang: Syekh Ini Diam-Diam Juga Punya Intel
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang mengaku blak-blakan menyebut diri punya seorang intel yang selalu membantu dirinya saat dihadapi masalah atau polemik.
Melansir dari viva.co.id, pengakuan itu terlihat dari sebuah video yang diunggah akun TikTok infomedia.tv. Video itu viral dan Panji Gumilang terang-terangan menyebutkan bahwa intel tersebut bukan dari dalam Ma'had melainkan dari eksternal.
Bahkan, Panji menyebut, keberadaan intel ini lah yang membantu dirinya dan para loyalisnya bersiap saat merespons demo massa dari Forum Indramayu Mengugat pada Kamis, 15 Juni lalu.
Panji mengaku, hanya butuh 5 menit, intelnya sudah mendapat informasi lengkap aksi demo tersebut.
“Syekh ini diam-diam juga punya intel, dan intelnya bukan orang mahad, kita pelajari ini dari mana nama ini, Oh, orang pantura," ujar Panji Gumilang dalam video unggahan akun TikTok infomedia.tv, dilansir dari viva.co.id
Sebelumnya diberitakan, Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), Imam Supriyanto telah memberi clue soal sosok intel yang membeking Ponpes Al Zaytun adalah ‘Pak Kumis’.
Hal ini dikatakan Imam saat hadir dalam program 'Catatan Demokrasi tvOne' yang tayang pada Selasa 20 Juni lalu. Menurut Imam, sosok Pak Kumis adalah mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) yang namanya sudah masyhur di masyarakat.
Keberadaan Pak Kumis, kata Imam membuat Panji Gumilang selalu lepas dari jerat hukum selama bertahun-tahun, sekalipun dia tak pernah lepas dari sederet kontroversi soal agama.
Masih melansir dari viva.co.id, kini kabar soal siapa Pak Kumis yang dimaksud Imam pun terkuak. Panji Gumilang dalam salah satu ceramahnya mengungkap bahwa di adalah Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono.
“Bosnya intel Indonesia, yaitu pimpinan BIN, Badan Intelijen Negara yang terkenal, Jenderal Hendropriyono,” ungkap Panji Gumilang
Diketahui, Hendropriyono adalah seorang tokoh intelijen yang menjabat sebagai Kepala BIN sejak tahun 2001 hingga 2004. Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogo.
Saat masih aktif di militer, Hendropriyono juga sempat menduduki berbagai posisi yang berhubungan dengan spesialisasi intelijen, yakni Asisten Intelijen Kodam Jayakarta, Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI dan Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI.