Viral Wanita Jadi Imam Sholat, MUI Pastikan Tidak Ada Ponpes Al-kafiyat Di Langkat: Itu Hanya

Klarifikasi Pemimpin Padepokan Sendang Sejagad, Sunaryo
Sumber :
  • Screenshot berita tvonenews.com

VIVA Jabar - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara memastikan bahwa Pondok Pesantren Al-Khafiyah tidak ada di Kabupaten Langkat, seperti tergambar di video konten yang diproduksi oleh Padepokan Sendang Sejagat.

"Intinya, pertama mereka mengakui bahwa itu adalah bentuk konten video. Yang isinya menjelaskan tentang penyimpangan yang ada selama ini. Yang mengatasnamakan Islam. Tapi, mereka buat berbentuk video berseri yang menampilkan ajaran-ajaran menyeleneh dan menyimpang.

Kemudian, video dikirim ke dunia maya melalui YouTube," ujar Ketua MUI Langkat, H. Zulkifli Ahmad Dian LC, MA saat dikonfirmasi VIVA, Minggu, 2 Juli 2023 siang. Zulkifli mengungkapkan, dari pemeriksaan sementara terhadap Padepokan Sendang Sejagat yang dipimpin Sunaryo alias Mas Karyo bahwa video itu hanya sekedar konten di YouTube.

Namun, ada oknum memotong video tersebut dan menyebar ke media sosial hingga menjadi viral. "Lalu, menurut bahasa dari pemilik konten ini. Isinya, ada oknum yang motong-motong, sampai saat ini, mereka mendalami siapa yang memotong dan mengedit itu. Untuk dilaporkan Sedang Sejagat ini ke polisi. Yang kita dengar itu," kata Zulkifli.

"Intinya, pesantren Al-Khafiyah itu, tidak ada. Itu hanya sekedar cerita, dalam konten YouTube mereka buat berseri dan bersambung," ujar Zulkifli menambahkan.

Kedua, Zulkifli mengungkapkan, dari hasil investigasi MUI Langkat dan MUI Kecamatan Secangang ini bahwa Padepokan Sendang Sejagat di Desa Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, tidak menjalankan aktivitas pendidikan formal pada umumnya.

"Mereka setelah kita usut dan mintai keterangan. Kalau itu, padepokan atau berupa pendidikan. Pendidikan apa, kurikulum apa yang mereka laksanakan. Seperti apa pengajaran yang mereka buat.

Tapi, info yang kami dapatkan, mereka tidak melakukan pendidikan formal seperti sekolah. Namun, pendidikan seperti pengajian, mengisi acara-acara pengajian ibu, seperti majelis taklim pada umumnya," katanya.

Kemudian, Zulkifli mengatakan pihak pimpinan padepokan tersebut juga meminta kepada MUI Kabupaten Langkat, untuk membimbing mereka dalam keilmuan keislaman.

"Yang ketiga, mereka hari ini juga. Karena sudah viral di media sosial dan internasional. Hari kami undang mereka nantinya, Insya Allah hari ini, pukul 13.30 WIB untuk datang ke Aula MUI Kabupaten Langkat.

Untuk dimintai keterangan lebih lanjut lagi, mendalam apa mereka lakukan selama ini," ujar Zulkifli. Zulkifli mengatakan, dalam pemeriksaan lanjutan terhadap Padepokan tersebut, jika ada indikasi ajaran keliru dan sesat, pihak MUI Langkat akan membuat rekomendasi kepada Polres Langkat dan pihak terkait merekomendasikan akan ditutup.

"Kalau emang kami anggap itu, menyimpang dan semacam ada ajaran keliru dan sesat. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Kalau perlu, dengan Polres Langkat. Kita akan membuat rekomendasi, kalau pengajian itu harus ditutup.

Tapi itu belum. Masih wacana dan proses lah semua itu," ujar Zulkifli. Diberitakan sebelumnya, dalam video klarifikasi, pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, mengungkapkan bahwa video itu merupakan video hiburan atau video konten berupa film pendek di YouTube dengan judul "Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa".

"Dalam kesempatan ini, saya disaksikan oleh pihak-pihak terkait, ada bapak dari bapak Kapolsek, bapak Koramil bapak Camat, bapak Ketua MUI. Disini saya klarifikasi terkait video yang viral. Yang mana mereka, yang telah memotong-motong video yang kami buat," ujar Mas Karyo dalam video klarifikasi diterima VIVA, Sabtu malam, 1 Juli 2023.

Mas Karyo menjelaskan video ini, memberikan edukasi kepada masyarakat luas, agar tidak terpengaruh dengan mengatasnamakan agama. Dimana, ia mengungkapkan dalam video itu, menggambarkan seorang guru Ponpes menjanjikan dapat menghapus dosa pengikutnya dengan membayar uang sebesar Rp50 juta.

"Yang mana video yang aslinya, ada channel kami. Kami sengaja, kami buat untuk perfilman atau arti kata sinetron berseri. Nah apa kami buat itu, sebagai contoh kita umat Islam jangan terpengaruh dengan ponpes dan pesantren, atau pun kata-kata islami atau makai ayat-ayat Allah.

Tapi, manipulasi, makanya saya buat untuk edukasi dan pelajaran," kata Mas Karyo. Dalam video ini, Mas Karyo menyampaikan pesan kepada masyarakat luas agar tidak percaya dengan mengatasnamakan agama, untuk meraup keuntungan, yang menjamin bisa menghapus dosa. "Menceritakan ponpes Al-Khafiyah ini, adalah ponpes sesat, yang mencari orang. Mempengaruhi orang dengan ilmu-ilmu sihirnya dengan muda jemaat pengaruh, setiap orang melakukan dosa, dosanya bisa dihapuskan. Itu sebagai contoh ditampilkan, agar kita orang awam, berhati-hati," ujar Mas Karyo.