Undangan Unduh Mantu Hampir Disebar Mempelai Wanita Kabur, KDM Sarankan Mempelai Pria Gelar Syukuran
- Istimewa
VIVA Jabar – Seorang pria di Bogor, Fahmi Husaeni harus menelan kenyataan pahit lantaran biduk rumah tangga yang baru saja dimulai hancur. Pasalnya, sang istri yakni Anggi kabur bersama lelaki lain, Andriaman Lase.
Padahal, sebanyak seribu undangan Unduh mantu sudah dicetak dan siap disebar. Acara unduh mantu itu rencananya akan digelar pada Jum'at, 14 Juli 2023 besok.
Kemarin Kang Dedi Mulyadi (KDM) berkunjung ke rumah Fahmi di Bogor. Di sana ia melihat satu kardus penuh berisi undangan ngunduh mantu yang telah dicetak.
“Rencanannya hari Jumat dan Sabtu ngunduh mantu di sini. Semuanya ada 1.000 undangan, sebagian sudah dibakar,” kata Fahmi.
Mendengar hal tersebut KDM menyarankan pihak keluarga tetap menggelar syukuran namun dengan tema cerai. Sebab tanpa peristiwa kemarin bisa jadi Fahmi akan hidup berumah tangga dalam lingkar pengkhianatan.
“Ganti selamatan saja, selamatan karena peristiwa itu terjadi. Bagaimana kalau peristiwa itu terjadinya setelah kawin? Kemudian pergi diam-diam, suaminya tidak tahu, di depan baik-baik di belakang jalan sama yang lain nanti hamil, kan lebih parah,” ucap KDM.
“Artinya peristiwa kemarin ambil hikmahnya, lebih baik terjadi secara terbuka daripada terjadinya nanti setelah menikah,” lanjut Kang Dedi.
Fahmi, kata KDM, seharusnya berterima kasih pada Anggi yang sudah jujur dan tidak berpura-pura di awal pernikahan. Kalau tidak jujur dan pernikahan terus berlanjut apalagi sampai memiliki anak akan membawa keburukan pada hidup Fahmi.
“Dan Fahmi sekarang punya kesempatan cari yang lebih baik. Memang sekarang sakit, tapi besok bisa ketemu sama yang lebih cantik, baik, solehah,” tuturnya.
Meski begitu KDM meminta Fahmi untuk segera mengurus perceraian ke pengadilan agama. Sebab meski telah cerai secara agama namun belum sah di mata hukum.
Selain memberi motivasi untuk tetap semangat menjalani kehidupan, Kang Dedi pun memberikan uang Rp 1,5 juta sebagai ganti modal membuat undangan.
Fahmi pun membawa satu kertas undangan dan membakarnya di hadapan KDM.
“Mohon maaf kita tidak bisa bersatu kembali. Ibarat hati, api ini membakar dan akan melupakan semuanya,” ucap Fahmi.
Di akhir pertemuan KDM menggandeng Fahmi ke pelukan ibunya. Sebab saat ini perempuan yang harus benar-benar dicintai adalah ibunya.
“Sekarang mah daripada susah mencintai wanita lain mending mencintai ibunya saja,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.