Israel Dalam Perpecahan, Hingga Merambat ke Institusi Militer
- Pixabay
VIVA Jabar - Negeri Israel, Negeri Yahudi dengan seribu kontroversi dan kemajuan dalam segala aspek bidangnya. Namun kini negeri Yahudi tersebut sedang dalam kekacauan di internal negaranya. Ini akibat reformasi yudisial yang diusulkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
Bahkan perpecahan kini terjadi di dalam Tentara Pertahanan Israel (IDF). Beberapa perwira mulai menarik diri dari lembaga pertahanan itu. Dilansi dari Al Mayadeen, Selasa, 18 Juli 2023, Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant pun "turun gunung".
Ia menyerukan sesi luar biasa untuk menilai situasi kepemimpinan pasukan. Selama sesi tersebut, para pemimpin memberi tahu Gallant bahwa komandan Shayetet 13, Kolonel Cadangan Saka Erez Nabo, menarik diri.
Shayetet 13 adalah unit Angkatan Laut Israel yang penting bagi keamanan negara karena mengkhususkan diri dalam serangan laut-ke-darat, anti-terorisme, sabotase, pengumpulan intelijen maritim, penyelamatan sandera maritim, dan pesawat.
"Ada keprihatinan mendalam tentang meluasnya protes di dalam institusi militer," ujar koresponden urusan militer Saluran 13 Israel Alon Ben David Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa 4.000 personil cadangan militer termasuk pilot dan navigator serta seorang perwira intelijen, juga mengancam untuk menangguhkan layanan mereka.
Ini pun terkait undang-undang amandemen peradilan disahkan. Sebelumnya rancangan undang-undang (RUU) peradilan baru Israel akan mengubah sistem peradilan Israel dengan memberikan kendali penuh kepada pemerintah atas penunjukan yudisial.
Beberapa komentator percaya itu juga akan melemahkan MA dan mengakhiri perannya sebagai pengawas kekuasaan eksekutif dan legislatif. Netanyahu berharap RUU itu ditandatangani dan menjadi undang-undang pada akhir bulan ini. Namun, hal ini mendapatkan pertentangan publik yang luas.