Kang Dedi Dibuat Kagum Pria Pencari Kayu Bakar

Kang Dedi Mulyadi bersama pria pencari kayu bakar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar –  Perjalanan Kang Dedi Mulyadi untuk memenuhi undangan warga di Kabupaten Bandung Barat menyisakan cerita yang membuat kagum.

Saat perjalanan menggunakan motor, Kang Dedi tak sengaja bertemu dengan seorang pria mengayuh sepeda di tanjakan Gunung Tangkuban Perahu sambil membawa sejumlah kayu yang sudah dipotong-potong.

"Ini kayu pinus, untuk kayu bakar, buat dijual," ujar pria bernama Baron Asnawi itu.

Selama ini ia mencari uang dari mencari kayu kering yang berasal dari pinus sekitar Gunung Tangkuban Perahu. Biasanya kayu bakar tersebut dijual Rp 20 ribu kepada yang membutuhkan.

Kang Dedi pun meminta Baron menurunkan semua kayu bakar untuk dibeli. Baron pun diajak makan dan ngopi bersama di warung yang berada di pinggir jalan tersebut.

Selain berbekal golok dan kapak untuk mencari kayu bakar, Baron juga setiap hari membawa sabit. Sabit tersebut digunakan untuk mencari rumput.

"Rumputnya buat rusa di buper (bumi perkemahan). Di sana banyak rusanya tapi yang punya jarang datang, jadi saya yang kasih makan," ucapnya.

Rupanya selama ini Baron tinggal di sekitar buper tersebut. Ia mengaku tak mendapat upah untuk memberi makan rusa. Menurutnya ia ikhlas mencari rumput untuk rusa-rusa tersebut.

"Wah bener ini Mang Baron, wajah boleh seram, tangan boleh kotor, tapi hatinya bersih," puji Kang Dedi.

Saat mengobrol, Kang Dedi mendapat bocoran dari penjaga warung ternyata Mang Baron mahir berbahasa Arab dan Inggris. Benar saja, saat dites Mang Baron cukup fasih menjawab berbagai pertanyaan dengan dua bahasa asing tersebut.

Mang baron mengatakan, ia bisa kedua bahasa tersebut karena dulu pernah menjadi pemandu turis asing di Gunung Tangkuban Perahu. Selain mahir bahasa asing, Baron juga cukup mahir dalam berkesenian seperti kacapi dan silat golok yang langsung ia praktik di depan Kang Dedi.

Disinggung soal tempat tinggal, Baron mengaku selama ini mendiami sejumlah gubuk di sekitar buper. Ia terpaksa tinggal seperti itu karena rumah tiba-tiba dijual oleh saudaranya.

"Dulu memang punya rumah tapi dijual sama saudara. Saya mah gak punya pikiran apa-apa, ikhlas saja. Sekarang mah tinggal di saung buper, tidur mah di mana saja yang penting tidur," katanya.

"Pernah satu kali menikah, punya anak satu. Tapi sudah cerai karena memang bukan jodohnya. Anak sekarang sama neneknya," sambung Baron.

Kang Dedi pun dibuat kagum oleh sosok Baron. Meski hidup susah ia tak mau mengemis dan tetap bekerja mencari uang. Bahkan di sela-sela pekerjaannya Baron ikhlas merawat rusa dengan mencari dan memberi makan rumput.

"Nanti saya datang lagi mau lihat rusa Mang Baron, saya kan DPR komisi lingkungan hidup ternyata ada orang setiap hari kasih makan rusa tidak dibayar, tapi ikhlas, Mang Baron top," pungkas Kang Dedi Mulyadi.