Aktivitas Kaum LGBT di Huta Kota UKI, Begini Pengakuan Warga

Ilustrasi bendera LGBT
Sumber :
  • Pixabay

VIVA JabarHutan Kota UKI di Cawang Jakarta Timur sedang disorot publik lantaran disebut jadi sarang berkumpulnya kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) setiap malam.

Usut punya usut, Hutan Kota UKI Cawang itu diduga telah menjadi tempat berkumpulnya kaum LGBT alias pelangi sudah bertahun-tahun.

Hutan Kota yang memiliki luas 20.000 meter persegi itu memang terbilang sepi, terlebih saat malam hari karena minimnya penerangan. Hal ini malah membuat Hutan Kota yang berlokasi di seberang Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) dimanfaatkan untuk berbuat asusila.

Sejumlah alat kontrasepsi, pelumas, hingga tisu ditemukan berserakan di tengah ruang terbuka hijau Taman Kota UKI Cawang, Jakarta Timur.

Sejumlah saksi mata membeberkan aktivitas kaum LGBT berkumpul di Hutan Kota UKI. Dikutip dari tvOnenews, seorang petugas kebersihan di sekitar Taman Kota UKI, yakni Sahroji menceritakan aktivitas kaum LGBT yang diduga melakukan tindakan seksual di sana.

Bahkan, ia mengaku menyaksikan langsung bagaimana kaum LGBT melakukan aktivitas tak senonoh setiap malamnya. Tidak hanya belasan, tapi ada puluhan kaum LGBT kerap berkumpul hingga melakukan aktivitas seks menyimpang di Taman Kota tersebut.

Diketahui bahwa Sahroji bekerja setiap hari mulai pukul 05.00-12.00 WIB. Kata dia, aktivitas menyimpang itu terjadi sampai subuh.

“Iya betul (melihat langsung) mulai dari malam hingga menjelang subuh. Dari jam 10 malam sampai jam 5 subuh,” terang Sahroji, dilansir dari tvOnenews, Senin, 31 Juli 2023.

Biasanya, kata Sahroji, mereka kaum LGBT datang ke Hutan Kota UKI menggunakan roda dua hingga roda empat. Kaum LGBT itu biasanya nongkrong dulu sekitar 15 menit, lalu kemudian masuk kedalam Hutan Kota UKI.

Menurutnya, orang-orang yang diduga kaum LGBT itu datang secara berkelompok. Satu kelompok berkisar empat orang. Kaum pelangi itu lewat celah-celah masuk ke dalam Hutan Kota UKI.

“Mereka masuk ke dalam Hutan Kota lewat celah-celah (pagar). Setelah masuk mereka ganti-gantian aja keluar masuknya. Mereka melakukan aktivitas kurang pantas (seks menyimpang) di dalam (Taman Kota),” pungkasnya.

Sahroji mengaku setiap membersihkan jalan di sekitar Taman Kota UKI, kerap menemukan alat kontrasepsi yang diduga bekas dari para kaum LGBT.

Selain Sahroji, salah satu pedagang di sekitar Taman Kota UKI Adwen Tanjung, juga membenarkan adanya aktivitas kaum LGBT di Hutan Kota UKI tersebut.

Bahkan, kata dia, jumlah kaum LGBT yang datang bisa mencapai 100 orang. Menurutnya, aktivitas menyimpang itu sudah terjadi sekitar 10 tahun.