Teman Sekontrakan Ungkap Kebiasaan Pembunuh Mahasiswa UI: Sering Pulang Malam dan Main Crypto
- screenshot berita viva news
Akbar menceritakan, dua bulan belakangan temannya itu menjadi lebih tertutup. Dia mengaku tidak tahu penyebab Altaf menjadi berubah sikap. Awalnya mereka sering mengobrol. Namun belakangan mereka tidak intens komunikasi.
“Kita untuk dua bulan belakangan ini benar-benar jarang ngobrol. Dia nggak kayak dulu aktif ngobrol sama kita untuk ceritain kegiatan dia. Puncak kegelisahannya dia itu dari dua bulan terakhir ini. Betul (agak tertutup) tapi masih ada ngobrol-ngobrol, tapi nggak terbuka yang dulu,” bebernya.
Altaf sudah hampir setahun tinggal bersama di kontrakan tersebut. Akbar mengaku kaget dan heran dengan kenekatan temannya itu. Altaf memang pernah menceritakan ingin menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa melibatkan keluarga. Altaf mengaku tidak enak karena sering minta uang ke orang tua.
“Sama sih yang dijelaskan dia juga itu dia bilang dia sudah pernah minta (uang) ke orang tua juga. Dia kelamaan kayak nggak enak lah kalau minta sama orang tuanya terus, jadi dia mikir untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tapi cara-caranya itu nggak pernah dijelaskan ke kita,” tukasnya.
Perubahan lainnya, nilai akademik Altaf pada semester terakhir kemarin turun. Diduga pemicunya karena pengaruh dari masalah yang dihadapi. Padahal, dulunya Altaf adalah anak yang pintar.
“Kalau berdasarkan kata dosen, dia sebenarnya anak yang pintar, cuma itu didorong oleh masalah ini dia terlihat sedikit menurun,” pungkasnya.