Stafsus Menpora RI, Dima Klarifikasi Soal Dikotomi Atlet Cabor di Kirab Juara

Stafsus Menpora RI, Ardima Rama Putra
Sumber :
  • Viva.co.id

“Soal bus, itu soal availability. Ada bus yang tertahan geraknya pun juga karena ramainya masyarakat memadati rute. Terlepas dari itu memang harus diakui antusiasme masyarakat terhadap salah satu cabor dalam hal ini sepakbola memang tinggi sekali, mungkin karena penantian panjang akhirnya tercapai, tetapi ketika saya ikut langsung ke lapangan, saya ada di bus ketiga, masyarakat menyambut semuanya," tutur Dima. 

"Saya lihat para pencetak sejarah seperti basket putri, hockey, cricket bahkan renang yang memberikan kontribusi emas cukup banyak ikut disoraki oleh masyarakat! Antusiasme masyarakat sama seperti ketika melihat emas, jadi tidak ada itu penganakemasan!” tambah Dima. 

Lebih lanjut, Dima berharap apresiasi yang adil dan merata seperti ini bisa membudaya ke dalam multi aspek, baik itu apresiasi (bonus), pengembangan hingga prestasi.  

Dari pihak cabor pun bisa mulai mempromosikan dan mempersiapkan diri untuk multievent ke depan, masyarakat juga bisa lebih aware terhadap olahraga lainnya yang berpotensi dan berprestasi untuk Indonesia. 

“Kita di Kemenpora, melalui kepemimpinan Menteri Dito ingin membudayakan kemerataan namun terukur (review and analytical based) untuk semua cabor. Maka itu, fokus kita ke depan pun juga mengerahkan potensi cabor-cabor yang seperti renang dan atletik as the mother of sports dan memiliki nomor tanding yang cukup banyak dan meraup prestasi dari sana," ucapnya

Ke depannya, lanjut Dima, pengembangan sports science, talent scouting hingga ekosistem industrinya menjadi hal yang critical untuk kita kolaborasikan bersama-sama. 

Dijelaskannya, Menteri Dito tidak bermaksud main-main soal ini. Menpora sudah berkomunikasi dengan para ketum cabor terkait. Oleh karena itu, penilaian dan pengembangan ke depan pun berdasarkan analisa, hasil dan prestasi yang telah dicapai dan potensial bisa dicapai nantinya.