Carloz Alcaraz Patahkan Langkah Novak Djokovic dalam Menggenggam Juara ke-8 Wimbledon

Petenis nomor 1 dunia, Carlos Alcaraz juara Wimbledon 2023
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Petenis nomor 1 dunia, Carlos Alcaraz berhasil menaklukkan peraih juara 7 kali Novak Djokovic di laga Wimbledon, London. Raihan ini adalah prestasi pertamanya bagi Carloz Alcaraz.

Kemenangan tersebut adalah gelar major kedua bagi petenis berusia 20 tahun itu setelah gelar US Open tahun lalu. Dia menjadi juara putra termuda ketiga Wimbledon

Dalam laga yang digelar pada Minggu waktu setempat, 16 Juli 2023 itu, Carloz Alcaraz menghancurkan impian petenis Serbia untuk menyamai rekor Grand Slam ke-24.

Alcaraz bangkit dari kehilangan set pertama dan menyelamatkan satu set poin pada set kedua untuk menang 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, 6-4 setelah empat jam 42 menit di Centre Court, London. 

Hasil tersebut juga akan memicu spekulasi panas atas dimulainya pergantian generasi, dengan Djokovic yang berusia 36 tahun menjadi satu-satunya dari "Big Three" yang masih aktif berkompetisi setelah Roger Federer pensiun tahun lalu dan Rafael Nadal absen, mungkin secara permanen.

Juara Australian Open dan French Open, Djokovic berusaha untuk menyamai rekor delapan gelar Wimbledon milik Federer, menyamai rekor 24 Grand Slam sepanjang masa milik Margaret Court dan menjadi juara putra tertua All England Club. 

"Anda sangat menginspirasi saya," kata Alcaraz kepada Djokovic setelah menjadi juara Wimbledon asal Spanyol ketiga, mengikuti jejak Manuel Santana pada 1966 dan Nadal pada 2008 dan 2010, seperti disiarkan AFP, Senin (17/7/2023)

"Saya mulai bermain tenis menonton Anda. Sejak saya lahir Anda sudah memenangi turnamen. Sungguh menakjubkan," ujar Alcaraz sambil tersenyum setelah mencatatkan 66 winner untuk melewati petenis Serbia itu, dan imbang 45 unforced error.

"Saya jatuh cinta dengan lapangan rumput sekarang. Luar biasa," tambahnya

Djokovic bermain di final kesembilannya di Wimbledon dan ke-35 di turnamen major, sedangkan bagi Alcaraz pertandingan final itu baru kedua kalinya di Slam menyusul kemenangannya di US Open.

"Sungguh kualitas di akhir pertandingan ketika Anda harus melakukan servis," kata Djokovic, yang mengejar mahkota Wimbledon kelima berturut-turut. 

"Anda datang dengan permainan sangat baik dalam situasi besar dan Anda benar-benar pantas mendapatkannya. Luar biasa," imbuhnya

Diketahui, petenis Serbia ini mencatatkan 34 kemenangan beruntun di Wimbledon, melaju ke final tanpa kalah di Centre Court sejak kekalahannya pada 2013 dari Andy Murray dalam perebutan gelar. 

"Bagi saya, kalian tidak pernah menyukai kekalahan dalam pertandingan seperti ini, tetapi saya kira ketika semua emosi sudah tenang, saya harus sangat berterima kasih," tandas Djokovic