Tak Alergi Kritik, Tahun Ini PP PBVSI Banyak Ikutsertakan Timnas ke Ajang Internasional
- Screenshot berita tvonenews.com
VIVA Jabar - Kabar mengenai keluhan para atlet bola Voli Indonesia mendapat respon dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI). Selama ini, diakui cabang olahraga (cabor) bola voli kurang melakukan pembinaan dalam bentuk penyelenggaraan atau kejuaraan.
Menurut PP PBVSI, kendala yang selama ini dihadapi berkutat pada persoalan keterbatasan anggaran. Ketersediaan dana menjadi salah satu alasan timnas voli Indonesia jarang mengikuti turnamen internasional.
PP PBVSI sebenarnya terbuka dengan keluhan para atlet bahkan tak anti kritik. Semua kritik ditampung dan dicarikan solusikan.
Meski demikian, PP PBVSI menilai kritik tajam yang akhir-akhir ini dilontarkan salah satu pemain Timnas putra, Rivan Nurmulki dinilai kurang tepat.
Pasalnya, kritik itu seharusnya disampaikan pada tahun sebelum 2023. Sebab, di tahun 2023 PP PBVSI telah banyak mengikutsertakan kejuaraan.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Binpres PP PBVSI, Loudry Maspaitella. Menurutnya, kritik Rivan soal Indonesia jarang ikut turnamen internasional memang benar.
Namun, kritikan tersebut akan lebih tepat bila disampaikan pada tahun 2022 kemarin, karena setelah SEA Games Vietnam, voli Indonesia memang vakum mengikuti turnamen internasional.
"Akan tetapi, di tahun ini kan hampir semua event internasional yang resmi seperti AVC Challenge, Kejuaraan Asia di Iran, SEA Games juga kita ikut," katanya.
Bahkan, lanjut dia, kejuaraan SEA V League yang tidak tercatat di Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) pun Indonesia berpartisipasi, baik putra maupun putri.
"Jadi kritikan dia itu ya kita terima cuma momennya saja yang tidak pas. Tahun ini kan hampir semua kejuaraan kita ikut, kita hadir semua. Makanya kalau menurut saya kritikannya itu bagus, wajar. Cuma momennya tidak pas," katanya.
Dia juga menegaskan bahwa PBVSI tidak alergi terhadap kritikan dari netizen, pencinta voli, maupun para pemain karena semua demi kebaikan bola voli Indonesia.
PP PBVSI pun terbuka dan siap menerima masukan untuk kemajuan bola voli Indonesia.
"Cuma untuk (kritik) Rivan momennya itu. Kalau tahun lalu saya setuju, kalau tahun ini bingung kita, karena kejuaraan mana lagi yang tidak kita ikuti," pungkasnya.
Sebelumnya diwartakan, sejumlah pemain andalan Timnas Voli Indonesia sempat berkeluh kesah tentang pengembangan dan pembinaan atlet. Salah satunya disampaikan pemain timnas voli putra Indonesia, Rivan Nurmulki melalui media sosial Instagram pribadinya, pada Selasa (1/8/2023) lalu.
Rivan mengungkapkan, pengurus PBVSI selalu beralasan tidak ada dana saat akan menurunkan tim untuk mengikuti sebuah turnamen internasional. Hal ini membuat Rivan kesal karena timnas voli Indonesia jadi sulit berkembang.
Saat itu, Ia melontarkan kritik kepada PBVSI seusai Farhan Halim cs meraih juara SEA VLeague 2023 putaran kedua.
Awalnya dia merespons sebuah artikel, mengenai alasan voli Indonesia tidak punya ranking dunia karena jarang ikut kompetisi.
Pemain Surabaya BIN Samator itu pun mengamini hal tersebut. Rivan mengatakan dalih pengurus PBVSI jarang mengikutsertakan Timnas Indonesia berkompetisi karena persoalan uang.
"Setiap kompetisi alasan tidak ada dana. Gimana mau berkembang anak bangsa," respons Rivan.
"Negara lain banyak mengandalkan sponsor untuk kemajuan olahraga. Nah kalo gak bisa dapat sponsor gak usah jadi pengurus," lanjut Rivan.
Akan tetapi, Rivan bersyukur karena PBVSI mulai berbenah. Induk olahraga bola voli Indonesia itu pun sudah aktif mendaftarkan skuad putra dan putri ikut berbagai turnamen.
Sepanjang 2023, Timnas Indonesia sektor putra dan putri sudah berlaga di AVC Challenge Cup hingga SEA V League.
"Sekarang alhamdulillah sering ikut event, tetapi baru-baru ini saja. Mungkin karena panas dengar cocotnya netizen," ujar Rivan seraya emot tertawa.