Brand Lokal Laris Manis Dipasaran Klub Liga 1, Hanya Persik Kediri yang Gunakan Apparel Asing

Liga 1
Sumber :
  • Goal.com

Jabar – Ada beberapa fakta menarik yang menjadi ciri khas perhelatan BRI Liga 1 2023/2024. Faktanya, mayoritas seragam klub peserta merupakan merek lokal. Jersey merupakan identitas dan jati diri setiap klub sepak bola.

Begitu pula dengan 18 klub BRI Liga 1 2023/2024 yang akan terus menghiasi jerseynya masing-masing sesuai filosofi dan warna kebanggaannya masing-masing. Yang istimewa adalah sebagian besar klub memilih untuk mengidentifikasi diri dengan merek pakaian lokal.

Persik Kediri menjadi satu-satunya tim yang mengenakan jersey asing di BRI Liga 1 musim ini. Klub-klub besar seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung kini berani berkolaborasi dengan apparel lokal.

Bahkan, keputusan tersebut membuat pihak klub memperkenalkan sejumlah inovasi untuk memuaskan penggemarnya. Persija saat ini sedang merekrut Juara untuk mengenakan jersey.

Kedua belah pihak kerap merilis seragam edisi bertema khusus, seperti HUT DKI Jakarta atau ulang tahun klub. Hal serupa juga dilakukan Persib dan tetap setia pada kerja sama dengan Sportama.

Faktanya, Maung Bandung sebenarnya tidak akan kesulitan mencari apparel besar jika mereka mau sebab nama besar Persib sudah menjadi daya tarik bagi para brand-brand ternama.

Tak terkecuali Bali United yang tetap menggunakan brand berpengalaman Specs sebagai pakaian resminya. Perpaduan tiga warna tersebut selaras dengan julukan Bali United, 'Serdadu Tridatu'.

Ada alasan bagus mengapa Bali United menggandeng brand lokal di bidang apparel. Hal ini diumumkan oleh CEO mereka yakni Yabes Tanuri.

“Kami dari Bali United sudah memasuki tahun kedua melangsungkan kerja sama brand apparel jersey dengan Specs, sebagai salah satu apparel lokal. Menurut kami, selain karena alasan kualitas bahan yang nyaman buat pemain di lapangan, harga yang terjangkau untuk para suporter Bali United juga menjadi pertimbangan utama lainnya,” ucap Yabes Tanuri.

Kepercayaan klub terhadap brand lokal tentu menjadi keuntungan ekonomi bagi pemilik merek. Perusahaan pakaian Persija Juaraga pernah merasakan hal ini secara langsung.

Pemilik Juaraga, Mochtar Sarman mengatakan, brand awareness produknya di kalangan masyarakat meningkat. Tentu saja hal ini melibatkan nama besar di Persija dan basis pendukung yang tak kalah besarnya.

“Melalui Liga 1, kami dapat meningkatkan kesadaran merek kami di kalangan penggemar sepakbola yang luas. Klub Liga 1 memiliki basis penggemar yang besar dan setia, yang akan memberi kami jangkauan yang lebih luas untuk memperkenalkan produk-produk unggulan kami,” ungkap Mochtar Sarman.

“Kolaborasi kami dengan klub Liga 1 memberi kami peluang untuk menghadirkan desain-desain yang unik dan berani dalam apparel resmi klub. Ini adalah platform kreatif yang memungkinkan kami untuk menggabungkan identitas klub dengan estetika inovatif kami,” sambung Mochtar Sarman.

Kondisi ini tentu saja mendukung usaha kecil menengah (UMKM) di sepak bola, khususnya di BRI Liga 1 2023/2024. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan pendapatan kontes ini sebesar Rp9 triliun.