Tangan Dingin Pep Guardiola Sulap Phil Foden Jadi Top Assist Gantikan Kevin de Bruyne
- Daily Mail
Jabar – Sang juara bertahan, Manchester City memulai Liga Inggris 2023/2024 dengan gemilang, memimpin dengan semua kemenangan di semua pertandingan pertamanya.
Di balik performa hebat The Citizens ada nama Phil Foden yang memimpin Premier League dalam hal memberikan assist. Faktanya, Manchester City mengawali musim ini di Liga Inggris tanpa mesin penyerang Kevin De Bruyne.
Gelandang Belgia itu harus absen lama karena cedera paha. Absennya Kevin De Bruyne dan Ilkay Gundogan yang pindah ke Barcelona membuat ekspektasi publik semakin tinggi terhadap Phil Foden.
Harapan tersebut mampu dipenuhi oleh pemain berusia 23 tahun tersebut dengan performa yang baik. Tak bisa dipungkiri bahwa Phil Foden berperan penting dalam kesuksesan Man City di puncak klasemen saat ini.
Dia telah memberikan total tiga assist dalam empat pertandingan Premier League yang dia mainkan. Hebatnya, Phil Foden telah mengalahkan playmaker kunci Manchester United Bruno Fernandes dan rekan setimnya Jack Grealish (keduanya juga mencatatkan assist) untuk memenangkan gelar Liga Premier musim ini dan berada di puncak peringkat assist.
Penampilan impresif Foden di awal musim ini pun menjadi pembenaran keputusan Guardiola mengubah posisi bermainnya. Foden biasanya ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang striker, namun dalam empat pertandingan Premier League musim ini, Foden kerap bermain melebar di sayap kanan.
Sang pelatih, Pep Guardiola mengatakan dia tidak peduli apakah Foden mencetak gol dalam sebuah pertandingan atau tidak, namun dirinya yakin akan lebih berbahaya jika Foden bermain melebar di sisi kanan atau kiri dan terjun ke area penalti lawan untuk mencetak gol atau mengirim assist.
“Dengan menguasai bola, dia tidak perlu meningkatkan apa pun. Tanpa bola dia juga tahu persis kapan harus bertahan atau bermain lebih ke dalam, dia memiliki tanggung jawab yang sangat berbeda dengan bermain melebar,” ucap Guardiola.
“Bermain lebih melebar, dia punya kualitas tertentu. Kontrol serta cara dia menyerang di lini terakhir, sulit ditemukan di seluruh dunia. Setiap kontrol yang dia lakukan dia tahu persis ke mana tujuannya,” sambungnya.
“Dia tidak membutuhkan dua atau tiga sentuhan untuk mengetahui cara menyerang, tapi dia berada di kanan atau kiri akan selalu menjadi ancaman,” tegas Pep.