Imbang di Kandang dan Lawan 10 Pemain Bali United, Thomas Doll Salahkan Wasit Tak Beri Penalti

Jabar – Thomas Doll, pelatih Persija Jakarta emosional usai timnya bermain imbang melawan Bali United. Ia mengkritik kinerja wasit yang tidak memberikan timnya penalti.

Persija dan Bali United bermain imbang 1-1 pada laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi pada Minggu (24 September). Hasil ini membuat kedua tim tertahan di papan tengah.

Persija nampaknya lebih diunggulkan sebagai tim tuan rumah. Akan tetapi, Bali United mampu unggul terlebih dahulu pada menit ke-12 berkat gol Rahmat Arjuna. Meski selisih satu gol, para pemain Persija tak menyerah.

Di sisi lain, Maciej Gajos dkk mulai menggempur pertahanan lawan dengan lebih agresif. Pada menit ke-74, Persija akhirnya menyamakan kedudukan lewat gol Ondrej Kudela.

Hal itu terjadi tak lama setelah Haudi Abdillah mendapat kartu kuning kedua sehingga membuat Bali United bermain dengan 10 orang. Dengan skor imbang, Persija mengincar gol kemenangan di sisa waktu pertandingan.

Sayangnya hal tersebut tidak terjadi dan skor tetap bertahan 1-1 hingga pertandingan berakhir. Doll tidak menyalahkan para pemain atas hasil imbang tersebut. Bahkan, ia menghadirkan bukti foto untuk menyoroti kurangnya akurasi wasit.

“Saya tidak tahu, ketika seseorang melihat situasi ini di dalam kotak penalti. Ada hakim garis di sana, ada wasit dekat situ, dan mereka tidak melihat meski momen ini terjadi satu meter di dalam kotak penalti,” marah Doll.

“Kami (seharusnya) bermain imbang 1-1 saat babak pertama usai dan pertandingan akan berjalan berbeda. Jadi ini sangat-sangat membuat saya marah,” tegasnya.

Ini bukan pertama kalinya Doll mengkritik kinerja wasit. Ia bahkan menuding sejumlah pihak tidak menyukai Persija setelah serangkaian hasil buruk pada bulan lalu.

Lebih lanjut, Doll tampaknya mengonfirmasi dengan bukti foto bahwa tuduhan tersebut tidak dibuat-buat. Tak menutup kemungkinan, Persija bakal protes keras terhadap kinerja wasit saat melawan Bali United.