Jepang Ketar-ketir Lawan Indonesia, Kiper Mereka Jadi Kelemahan Samurai Biru
- viva
Jabar – Tim Garuda akan berhadapan dengan Jepang, salah satu tim kuat di Asia, di laga terakhir Grup D yang akan digelar di Stadion Thumama, Qatar, pada Rabu 24 Januari 2024.
Laga ini sangat menentukan nasib kedua tim untuk lolos ke babak 16 besar. Indonesia dan Jepang sama-sama mengoleksi tiga poin dari dua pertandingan, dan hanya terpaut selisih gol.
Siapa yang menang akan melaju, siapa yang kalah akan pulang. Jepang memang di atas angin jika melihat kualitas dan pengalaman pemainnya.
Tim Samurai Biru juga unggul dalam peringkat FIFA, yaitu di posisi 28, sementara Indonesia berada di posisi 173.
Namun, jangan anggap remeh Timnas Indonesia. Tim asuhan Shin Tae-yong ini punya semangat juang yang tinggi dan determinasi yang kuat.
Timnas Indonesia juga punya senjata rahasia untuk mengalahkan Jepang, yaitu kelemahan di posisi kiper.
Ya, kiper Jepang, Zion Suzuki, menjadi titik lemah yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia. Pemain berusia 23 tahun ini tampil buruk di dua laga sebelumnya, saat Jepang menang 2-1 dari Vietnam dan kalah 3-1dari Irak.
Zion Suzuki membuat beberapa blunder yang berujung gol bagi lawan. Ia tampak tidak percaya diri dan kurang komunikasi dengan rekan-rekannya di lini belakang.
Ia juga sering keluar dari posisinya dan gagal mengantisipasi bola-bola atas. Zion Suzuki baru enam kali memperkuat Jepang sejak debutnya pada November 2023.
Ia belum memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi tekanan di turnamen besar seperti Piala Asia. Ia juga pasti merasa tertekan dan grogi menjelang laga melawan Indonesia.
Jepang sendiri tidak punya banyak pilihan untuk menggantikan Zion Suzuki. Dua kiper cadangan mereka, Daiya Maekawa dan Taishi Brandon Nozawa, juga masih muda dan minim pengalaman.
Mereka berdua belum pernah tampil untuk Jepang di level senior. Ini adalah peluang emas bagi Timnas Indonesia untuk mengeksploitasi kelemahan Jepang.
Para pemain depan Indonesia, seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Struick, harus berani menantang Zion Suzuki dengan tembakan-tembakan jarak jauh atau sundulan-sundulan akurat.
Jika Timnas Indonesia bisa memanfaatkan kesalahan Zion Suzuki, maka peluang untuk menang dan lolos ke babak 16 besar akan terbuka lebar.
Timnas Indonesia harus percaya diri dan bermain tanpa beban, karena Jepanglah yang sebenarnya ketar-ketir hadapi Indonesia
Jabar – Tim Garuda akan berhadapan dengan Jepang, salah satu tim kuat di Asia, di laga terakhir Grup D yang akan digelar di Stadion Thumama, Qatar, pada Rabu 24 Januari 2024.
Laga ini sangat menentukan nasib kedua tim untuk lolos ke babak 16 besar. Indonesia dan Jepang sama-sama mengoleksi tiga poin dari dua pertandingan, dan hanya terpaut selisih gol.
Siapa yang menang akan melaju, siapa yang kalah akan pulang. Jepang memang di atas angin jika melihat kualitas dan pengalaman pemainnya.
Tim Samurai Biru juga unggul dalam peringkat FIFA, yaitu di posisi 28, sementara Indonesia berada di posisi 173.
Namun, jangan anggap remeh Timnas Indonesia. Tim asuhan Shin Tae-yong ini punya semangat juang yang tinggi dan determinasi yang kuat.
Timnas Indonesia juga punya senjata rahasia untuk mengalahkan Jepang, yaitu kelemahan di posisi kiper.
Ya, kiper Jepang, Zion Suzuki, menjadi titik lemah yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia. Pemain berusia 23 tahun ini tampil buruk di dua laga sebelumnya, saat Jepang menang 2-1 dari Vietnam dan kalah 3-1dari Irak.
Zion Suzuki membuat beberapa blunder yang berujung gol bagi lawan. Ia tampak tidak percaya diri dan kurang komunikasi dengan rekan-rekannya di lini belakang.
Ia juga sering keluar dari posisinya dan gagal mengantisipasi bola-bola atas. Zion Suzuki baru enam kali memperkuat Jepang sejak debutnya pada November 2023.
Ia belum memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapi tekanan di turnamen besar seperti Piala Asia. Ia juga pasti merasa tertekan dan grogi menjelang laga melawan Indonesia.
Jepang sendiri tidak punya banyak pilihan untuk menggantikan Zion Suzuki. Dua kiper cadangan mereka, Daiya Maekawa dan Taishi Brandon Nozawa, juga masih muda dan minim pengalaman.
Mereka berdua belum pernah tampil untuk Jepang di level senior. Ini adalah peluang emas bagi Timnas Indonesia untuk mengeksploitasi kelemahan Jepang.
Para pemain depan Indonesia, seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Struick, harus berani menantang Zion Suzuki dengan tembakan-tembakan jarak jauh atau sundulan-sundulan akurat.
Jika Timnas Indonesia bisa memanfaatkan kesalahan Zion Suzuki, maka peluang untuk menang dan lolos ke babak 16 besar akan terbuka lebar.
Timnas Indonesia harus percaya diri dan bermain tanpa beban, karena Jepanglah yang sebenarnya ketar-ketir hadapi Indonesia