Tiru Langkah Shin Tae-yong, Pelatih Filipina Panggil Pemain Keturunan yang Bermain di Eropa

Timnas Filipina merayakan gol
Sumber :
  • PFF

VIVA Jabar – Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet mulai menirukan langkah Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.

Menurut laporan ASEAN Football yang dilansir dari Makan Bola, Tom Saintfiet memanggil pemain-pemain seperti Neil Etheridge (Birmingham City), Santiago Rublico (Atletico Madrid), Paul Tabinas (Vukovar 1991), Adrian Ugelvik (Levanger) dan Scott Woods (Eik Tonsberg).

Ada juga Matthew Baldisimo (York United), Michael Baldisimo (San Jose Earthquakes), Zico Bailey (New Mexico United), Alex Monis (New England Revolution II) dan Dylan Demuynck (Zulte Waregem) melengkapi 10 pemain yang dipanggil.

Adapun 11 pemain lagi dipanggil dari klub-klub merumput di Asia Tenggara.

Di antara nama pemain Filipina yang cukup dikenali ialah Patrick Reichelt (KL City FC), Kevin Ray Mendoza (Persib Bandung), Jesper Nyholm (Perak FC), OJ Porteria (Dewa United) dan Kevin Ingreso (One Taguig).

Diketahui, kehadiran pemain naturalisasi memiliki peran krusial untuk timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.

Nampaknya hal itu membuka mata Filipina untuk melakukan hal yang sama untuk meningkatkan performa.

Langkah itu ditiru oleh Tom Saintfiet dari Shin Tae-yong adalah menjaring pemain-pemain keturunan yang saat ini tersebar di berbagai belahan dunia.

Shin Tae-yong diketahui memanfaatkan 10 pemain keturunan Eropa untuk mendongkrak prestasi Timnas Indonesia secara jangka pendek.

Hasilnya sangat terlihat, timnas Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, kemudian terbaru melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 hanya dengan 4 pemain naturalisasi di antaranya Ivar Jenner, Rafael Struick, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner.

Melihat langkah yang diambil oleh Filipina, tampaknya Indonesia adalah contoh nyata keberhasilan kebijakan naturalisasi sepak bola Asia Tenggara yang masih rendah. 

Pemain diaspora yang awalnya tidak dikenal dari negara sepak bola maju Eropa seperti Belanda yang datang ke Asia Tenggara untuk bermain juga bisa menjadi 'pembeda' di tim.

Meski demikian, masalah muncul di kubu Filipina lantaran ada beberapa pemain keturunan yang menolak panggilan Tom Saintfiet ke Filipina untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tercatat Raphael Obermair, John-Patrick Strauß, hingga Geritt Holtmann secara terang-terangan menolak tawaran membela Filipina. 

Terkhusus untuk Raphael Obermair, ia sempat ditargetkan bakal dinaturalisasi oleh Filipina sejak Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023, namun tak kunjung memberi jawaban.

Kini, ketika Filipina kembali menawarkan Raphael Obermair untuk bergabung, sikap pemain Liga Jerman itu tetap serupa yakni sama sekali tak memberi respons. 

Filipina akan bertandang ke Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (11/6/2024) untuk melakoni laga penutup grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026.