Jenis sanksi yang diberikan kepada Ahmed Al-Kaf

Wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf
Sumber :

Jabar,VIVA–Drama panjang mengenai kepemimpinan wasit Ahmed Al-Kaf akhirnya berakhir. 

Setelah menjadi sorotan publik karena keputusan kontroversialnya dalam pertandingan Timnas Indonesia, Al-Kaf akhirnya menerima sanksi resmi dari badan sepak bola yang terkait. 

Hukuman yang dijatuhkan kepadanya menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum, bahkan seorang wasit internasional.

Keputusan resmi ini menjamin bahwa Al-Kaf tidak akan memimpin pertandingan sampai batas waktu. 

Sanksi ini adalah bentuk pertanggungjawaban atas kesalahannya selama pertandingan.

Wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf

Photo :
  • -

Sanksi tersebut dibuat setelah keputusan kontroversialnya pada Kamis, 10 Oktober 2024, saat memimpin pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain, menurut sumber terpercaya.

Kemudian, media Oman juga merilis berita bahwa pria kelahiran Oman, 6 Maret 1983 itu dilarang memimpin pertandingan di AFC Champions League Elite beberapa hari mendatang.

“Menurut salah satu sumber pribadinya, Ahmed Al Kaf tidak diizinkan memimpin pertandingan antara Al Ain dan Al Hilal di AFC Champions League Elite pada 21 Oktober 2024,” tulis media Oman, Info Sports, melalui akun X-nya, @Info_sports2.

Selain itu, jika AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) dapat bersikap objektif, Al-Kaf diharapkan menerima hukuman yang lebih berat.

Selain itu, PSSI telah melaporkan kepada AFC tentang protes mereka terkait wasit kontroversial tersebut.

Namun, Datuk Seri Windsor, sekretaris AFC, menyatakan bahwa dia belum menerima laporan tersebut. 

Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, mengaku bingung tentang tanggapan Windsor karena laporan tersebut sudah disampaikan.

"Nah ini saya bingung juga, kita bingung juga dengan yang namanya Sekjen AFC. Pertama, tanggal 10 Oktober itu pak Sumardji sudah menyampaikan ke Match Commisioner, tanggal 10 jam 22.04, jadi enggak lama setelah pertandingan," tutur Arya.

"Menyampaikan mengenai waktu yang lebih diberikan setelah tambahan 90+6 kemudian tambahan empat menit, tuh [sambil menunjukkan foto surat], tuh diterima lagi sama Match Commisioner, tuh kan. Tuh Pak Mardji lagi yang tanda tangan, jadi langsung," jelas Arya.

Selain mengirim surat resmi pada AFC, PSSI juga menyurati FIFA. PSSI mempertahankan dua hal terkait pertandingan Skuad Garuda dengan tim Dilmun's Warriors itu, yakni soal tambahan waktu di injury time, dan soal asal negara wasit yang memimpin jalannya pertandingan tersebut.

"Kemudian tanggal 11-nya lagi ya, tanggal 11nya itu kita kirimkan lagi ke bahkan ke FIFA, ya. Ke FIFA tanggal 11 Oktober ada dua tuh penambahan 90 tambah 9 menit di mana harusnya cuma 6 menit," kata Arya sembari memperlihatkan foto surat dengan kop PSSI.

"Kemudian yang kedua yang kita komplain adalah wasitnya kenapa dari Asia Barat dan Middle East, itu kita pertanyakan. Dan cc-nya adalah AFC. Nah ya kan? Kemudian bahkan kita udah dapat nih tanggal 11-nya, jadi masuk emailnya diterima," tuturnya menambahkan.