Malunya Indonesia! FIFA Ubah Aturan Usai Pertandingan Bawah Standar di Piala Dunia U-17
Jabar – Pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 dan Australia U-17 yang berlangsung pasif dan tidak menarik perhatian banyak pihak akhirnya berbuntut panjang. FIFA, sebagai badan sepak bola dunia, merasa perlu mengambil tindakan tegas atas insiden memalukan ini.
Sebagai konsekuensinya, FIFA memutuskan untuk mengubah beberapa aturan permainan guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Keputusan ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi sepak bola Indonesia yang tengah berusaha memperbaiki citranya di mata dunia.
Peristiwa ini juga menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder sepak bola nasional agar lebih serius dalam mengembangkan kualitas permainan timnas.
Aturan Baru untuk Sepakbola Lebih Dinamis?
Bukan pertama kalinya FIFA mengubah aturan untuk menangani permainan negatif.
Usai Piala Eropa 1992, di mana Timnas Denmark menggunakan taktik "sepakbola negatif" dan sering melakukan back pass ke kiper mereka Peter Schmeichel, aturan back pass diubah sehingga kiper tidak diperbolehkan menangkap bola dari back pass rekan setimnya.
Dengan peristiwa baru ini, tampaknya FIFA akan kembali mempertimbangkan aturan yang memungkinkan tim-tim menerapkan taktik defensif ekstrim untuk mencapai hasil yang aman.
Tanggapan Pelatih
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto mengatakan bahwa dia memilih situasi ini untuk memastikan hasil imbang agar tetap lolos kualifikasi.
“Saya pun malu dengan yang terjadi di lapangan malam ini. Namun, kalau kita kalah kami tidak lolos Piala Asia maka saya harus tahan malu itu dan tidak melakukan pressing. Pastinya terlihat tidak baik dan saya yakin pemain pun merasakan hal yg sama di lapangan,” kata Nova Arianto di akun Instagram-nya, @novaarianto30.
Apakah FIFA Sedang Mengkaji Aturan Anti-Permainan Pasif?
Pertandingan dengan hasil imbang memastikan Timnas U-17 Indonesia dan Australia sama-sama lolos ke Piala Asia U-17 2025.
Meskipun demikian, taktik bertahan ini menimbulkan pertanyaan tentang aturan yang memungkinkan permainan tanpa serangan berlangsung hingga pertandingan berakhir.
Apakah FIFA akan menerapkan aturan baru untuk mencegah taktik "sepakbola pasif", mungkin dengan menggunakan aturan basket.
Misalnya, dalam cabang olahraga basket, tim diberi waktu 24 detik untuk menguasai bola sebelum tembakan.
Apabila tim tidak melepas bola dalam waktu yang ditentukan, kepemilikan bola akan beralih ke lawan. Jika diterapkan di sepakbola, ini bisa mendorong permainan yang lebih dinamis dan mengurangi peluang taktik bertahan berlebihan.