Pertemuan Antara Erick Thohir dan Yuto Nagatomo di Laga Timnas Indonesia Vs Jepang
- PSSI
VIVA Jabar –Dalam ajang pertandingan Timnas Indonesia Vs Jepang kali ini telah menjadi ajang reuni bagi Ketum PSSI Erick Thohir dengan Yuto Nagatomo yang keduanya pernah bekerja sama di inter Milan.
Pada sebelumnya Erick Thohir ini juga pernah menjadi seorang presiden inter Milan selama 5 tahun yang sementara Nagamoto ini lebih dulu berada di inter Milan sebagai pemain dari 2011.
"Dulu sih sudah pernah salah salaman sama Yuto waktu jadi Presiden Inter. Belum, kontak-kontakan. Yuto pemain yang profesional, disiplin, teamwork, padahal badannya kecil. Power-nya pun dibandingkan para pemain Italia itu juga kalah," kata Erick Thohir.
"Tapi bagaimana dia melakukan strength condition, itu luar biasa. Nah ini contoh pemain Indonesia kalau memang pemain di luar negeri ya mesti melihat figur-figur seperti pemain Jepang yang terbukti di seluruh dunia, di seluruh liga ada pemain Jepang," tambahnya.
Dalam hal ini Erick Thohir juga sangat berharap bahwa pemain Timnas Indonesia bisa menjadikan Yuto Nagatomo sebagai panutan, pola latihan dan makan yang menjadi salah satu kedisiplinan yang akan membuat Nagatomo ini dapat bersaing dikompetisi Eropa.
Dengan mempunyai kedisiplinan yang ini akan menjadikan sebuah perbedaan pemain sukses dengan kebanyakan pemain lainnya, menteri BUMN ini telah menyebutkan bahwa pemain yang sukses akan dipandang berbeda di ranah sepak bola itu sendiri.
"Kalau memang mau terpilih menjadi pemain timnas, ya harus menjaga. Karena begini, percayalah, pemain yang yang terpilih Timnas sama yang tidak kepilih Timnas, kelasnya beda," tutur Erick Thohir.
"Apresiasi dari klub beda, apresiasi supporter beda. Jadi ya, kami membuka peluang sebanyak-banyaknya untuk siapapun yang terbaik untuk bergabung dengan timnas, tapi dengan standar yang tinggi sekarang," ucapnya
VIVA Jabar –Dalam ajang pertandingan Timnas Indonesia Vs Jepang kali ini telah menjadi ajang reuni bagi Ketum PSSI Erick Thohir dengan Yuto Nagatomo yang keduanya pernah bekerja sama di inter Milan.
Pada sebelumnya Erick Thohir ini juga pernah menjadi seorang presiden inter Milan selama 5 tahun yang sementara Nagamoto ini lebih dulu berada di inter Milan sebagai pemain dari 2011.
"Dulu sih sudah pernah salah salaman sama Yuto waktu jadi Presiden Inter. Belum, kontak-kontakan. Yuto pemain yang profesional, disiplin, teamwork, padahal badannya kecil. Power-nya pun dibandingkan para pemain Italia itu juga kalah," kata Erick Thohir.
"Tapi bagaimana dia melakukan strength condition, itu luar biasa. Nah ini contoh pemain Indonesia kalau memang pemain di luar negeri ya mesti melihat figur-figur seperti pemain Jepang yang terbukti di seluruh dunia, di seluruh liga ada pemain Jepang," tambahnya.
Dalam hal ini Erick Thohir juga sangat berharap bahwa pemain Timnas Indonesia bisa menjadikan Yuto Nagatomo sebagai panutan, pola latihan dan makan yang menjadi salah satu kedisiplinan yang akan membuat Nagatomo ini dapat bersaing dikompetisi Eropa.
Dengan mempunyai kedisiplinan yang ini akan menjadikan sebuah perbedaan pemain sukses dengan kebanyakan pemain lainnya, menteri BUMN ini telah menyebutkan bahwa pemain yang sukses akan dipandang berbeda di ranah sepak bola itu sendiri.
"Kalau memang mau terpilih menjadi pemain timnas, ya harus menjaga. Karena begini, percayalah, pemain yang yang terpilih Timnas sama yang tidak kepilih Timnas, kelasnya beda," tutur Erick Thohir.
"Apresiasi dari klub beda, apresiasi supporter beda. Jadi ya, kami membuka peluang sebanyak-banyaknya untuk siapapun yang terbaik untuk bergabung dengan timnas, tapi dengan standar yang tinggi sekarang," ucapnya