Indonesia vs Jepang, Misi Mustahil atau Kemenangan Bersejarah?
Jabar,VIVA –Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Jepang selalu menjadi laga yang dinantikan. Kali ini, dengan Jepang yang tengah berada dalam performa terbaiknya, Indonesia dihadapkan pada tantangan yang sangat berat.
Namun, bukan berarti peluang untuk meraih poin sama sekali tertutup.
Dengan semangat juang tinggi dan dukungan penuh dari seluruh rakyat Indonesia, bukan tidak mungkin Garuda bisa memberikan kejutan. Kemenangan atas Jepang akan menjadi sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Selain itu, para pengamat sepak bola nasional Tommy Welly menyarankan agar pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang di lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia dimainkan secara terbuka karena itu akan meningkatkan risiko.
Dia merekomendasikan agar skuad Garuda menghindari parkir bus saat menghadapi Samurai Biru.
“Siapa pun pelatihnya lawan Jepang dia akan parkir bus karena nggak mau kalah. Sesederhana itu.
Maksimal bisa draw, kalah jangan sampai banyak. Tapi ketika dikasih pemain naturalisasi, apa artinya kalau hanya main parkir bus," kata Towel di kanal YouTube Sportify Indonesia.
Menurut beberapa analisis, skuad asuhan Shin Tae-yong mungkin menghadapi risiko yang besar jika bermain terbuka melawan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jumat (15/11/2024).
Kas Hartadi, mantan pemain Timnas Indonesia, memperkirakan ancaman yang bisa dihadapi Rizky Ridho dan rekan-rekannya jika mereka menerapkan permainan terbuka melawan skuad Samurai Biru pada pertandingan ini.
Menurutnya, tim Garuda lebih baik bermain dengan cara yang lebih tertutup dan rapat.
Karena perbedaan kualitas antara kedua tim, kata pelatih asal Solo itu, akan sulit untuk meladeni permainan lawan secara terbuka.
“Kalau menurut saya, Timnas Indonesia justru harus bermain sedikit tertutup dan rapat. Sangat kesulitan jika bermain terlalu terbuka melawan tim sekelas Jepang. Jadi, lebih baik tertutup dan rapat,” kata Kas Hartadi
Terlalu Berisiko dan Berbahaya
Pelatih yang telah mengantongi lisensi AFC Pro itu menyebut, skuad asuhan Shin Tae-yong bakal menghadapi risiko besar jika bermain terbuka. Sebab, Jepang punya pemain-pemain berkualitas yang memiliki kecepatan dan skill yang mumpuni.
“Karena kalau bermain terbuka akan terlalu berisiko bagi Timnas Indonesia. Hal ini karena pemain-pemain Jepang punya kecepatan dan kualitas individu yang bagus. Jadi bisa berbahaya,” ujar pelatih PSKC Cimahi itu.
“Menurut prediksi saya, Shin Tae-yong akan menerapkan compact defense dengan garis pertahanan yang tidak terlalu rendah. Mungkin bisa di tengah, tergantung situasinya dari lawan juga,” ia menambahkan.