Mantap Memeluk Agama Islam, Ternyata Begini Kisah Haru di Balik Mualafnya Dr Tirta

Dr Tirta
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Proses perjalanan hidup dr Tirta dalam menyelami lautan agama ternyata mengalami lika-liku yang sangat tajam. Terlahir dari orang tua yang berbeda agama, sang ayah keturunan Jawa dan beragama Islam dan sang Ibu beragama Non-muslim keturunan Tionghoa. Dari situ dr Tirta harus memilih agama mana yang sesuai dengan keyakinan hidupnya.

Akhirnya pada tahun 2021 silam sang dokter mantap memutuskan memeluk agama ayahnya yaitu sebagai seorang Muslim setelah mengenal agama Islam lebih mendalam.

Masa kecil dr. Tirta ternyata dilalui dengan cukup sulit sebab keluarganya kesulitan ekonomi. Kemudian saat beranjak dewasa, dr. Tirta mulai terbuka pikirannya karena melihat kondisi kedua orang tuanya.

Lalu, dr. Tirta merasa tertampar soal keyakinan yang dianutnya ketika berusia 17 tahun. Ia mendapat cerita bahwa ketika seorang ayah yang beragama muslim memiliki anak beragama non-muslim, maka ayah tersebut bisa dianggap gagal menjadi orang tua.

"Kalau cowok muslim, gue ngga tahu ini benar ngga ya, punya istri non-muslim, ini tergantung anaknya. Kalau anaknya ini non Muslim, bokapnya dianggap gagal, bisa diadili di sana," ungkap dr. Tirta, mengutip YouTube Short @konklusion, Rabu 30 Agustus 2023.

 

Dr Tirta di Podcast Deddy Corbuzier

Photo :
  • Viva.co.id

 

dr. Tirta saat itu tidak sengaja mendengar sang ayah curhat pada ibunya. Ayah dr. Tirta yang waktu itu sedang dalam perjalanan ibadah umroh, tiba-tiba dinasihati soal keyakinan anaknya. Ia disebut telah gagal menjadi orang tua karena tidak bisa membawa anaknya menjadi umat muslim.

“Bokap gue curhat ke nyokap waktu gue SMA, gue denger, bokap gue mau umroh, itu di pesawat, dia curhat sambil nangis. Dia dihujat satu pesawat bahwa, 'Kamu ngga usah umroh, kamu didik anak kamu aja gagal,” jelas dr.Tirta.

Seketika itu, dr. Tirta merasa kesal mendengar cerita sang ayah yang diremehkan oleh orang lain. Ia pun memendam perasaannya selama lima tahun hingga akhirnya mantap menjadi mualaf di usia 22.

“Wah gue panas kan, gue dengar, gue diam aja. Itu terpendam di umur 17, sampai akhirnya gue umur 22, oke gue muslim,” sambungnya. 

Akhirnya karena kejadian tersebut, dr. Tirta memutuskan untuk menjadi mualaf dan menjalani keyakinannya sampai saat ini. Meski begitu, ia mengaku tetap menghargai dan menghormati agama lainnya.