Ngrongsok, Cinta Bersyukur Dapat Tambahan Uang Jajan Sebesar Ini

Cinta Kuya Mulung (Ngerongsok)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Putri sulung pasangan presenter Uya Kuya dan Astrid tengah menarik perhatian publik. Pemilik nama langkap Cinta Rahmania Putri ini, menempuh pendidikan di negeri Paman Sam, AS.

Meski hidup berkecukupan, Cinta mencoba hidup mandiri dengan mengambil pekerjaan sampingan. Ia melakoni pekerjaan lain dengan cara memungut botol-botol bekas yang ada di sekitar kediamannya di AS.

Cinta tidak malu disebut sebagai pemulung karena dari situ, ia bisa mendapatkan uang untuk jajan sehari-hari. Cinta mencari botol-botol bekas dari tempat sampah para tetangganya.

Setelah mengumpulkan botol-botol bekas dan memisahkannya ke dalam kantong berdasarkan jenisnya, Cinta langsung membawa botol-botol tersebut ke tempat daur ulang untuk ditukarkan dengan uang.

Ia memperkirakan bakal mendapat uang sekitar lebih dari Rp600 ribu dalam sekali mulung, mengingat banyaknya jumlah botol yang dibawa. Cinta telah mengumpulkan berbagai jenis botol mulai dari plastik, kaleng, hingga kaca.

"Perkiraan ada 40 dollar AS (sekitar Rp 613.960)," kata Cinta dalam kanal YouTube pribadinya.

Kemudian setibanya di tempat daur ulang, botol-botol itu didata oleh petugas. Catatan itu yang nantinya akan ditukarkan dengan uang.

Cinta juga baru menyadari bahwa ternyata jenis botol yang paling mahal adalah yang berbahan alumunium atau botol kaleng.

"Kita lagi antre buat ambil uang. Ternyata paling mahal alumunium, 1.68 dollar (sekitar Rp 25.809)," ujar Cinta.

Kendati demikian, Cinta merasa ada sedikit kekecewaan karena dari jenis botol yang dikumpulkan oleh Cinta hampir semuanya berbahan plastik, yang harganya paling murah ketika ditukarkan.

Cinta Kuya

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Maka dari itu, Cinta hanya bisa menghela nafas panjang ketika uang yang diterimanya jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan.

"Yang disangka-sangka 40 dollar, (ternyata) 13 dollar AS (sekitar Rp 199.738)," ujar Cinta.

Cinta mengaku sadar. Hal itu dijadikan sebagai sebuah pengalaman. Ke depan, kata Cinta, seharusnya lebih memilih botol kaleng yang nilainya jauh lebih mahal dibandingkan botol plastik. Ia pun bertekad untuk mengumpulkan lebih banyak botol kaleng jika mulung lagi nantinya.

"Berarti lain kali aku kalau mau ambil-ambil sampah orang harus yang kaleng," kata Cinta "Jangan yang gelasan plastik, karena lebih murah," tandasnya.