Bantah Tuduhan Gelapkan Uang, Mario Teguh: Fitnah Tidak Berdasarkan Fakta

Mario Teguh
Sumber :
  • Instagram

VIVA Jabar – Motivator, Mario Teguh belum lama ini ramai menjadi sorotan. Pasalnya, ia dituduh telah melakukan dugaan penipuan dan penggelapan uang.

Kendati demikian, dalam satu kesempatan, Mario Teguh secara tegas membantah tudingan tersebut.

Bantah Tudingan Gelapkan Uang

Sebelumnya, Mario Teguh dituduh dan dilaporkan ke kepolisian atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan perusahaan produk kecantikan. Bahkan kerugian tersebut mencapai Rp5 miliar.

Kata Mario Teguh, tudingannya terkait dirinya yang dianggap sudah melakukan penipuan dan penggelapan adalah drama murahan. Hal ini disampaikannya secara langsung saat konferensi pers, dikutip Intipseleb dari kanal YouTube Seleb Oncam News.

"Mohon maaf bahwa seminggu ini harus menikmati kepalsuan, kebohongan, fitnah, drama, bahkan low quality drama, palsu sekali," ujar Mario Teguh dilansir hari ini, Minggu, 23 Juli 2023.

"Betul-betul memalukan," katanya lagi.

Mario Teguh mengaku tidak pernah menandatangani kontrak kerja sama sebagai brand ambassador untuk produk kecantikan milik Sunyoto Indra Prayitno dan Syarah. Ia juga menegaskan tak pernah terima uang Rp5 miliar yang diklaim sebagai nilai kontrak kerja sama tersebut.

"Apa pun yang terjadi, ini betul-betul sebuah finat, tidak berdasar, pembolak-balikan fakta," imbuhnya.

Dalam keterangan tambahannya, bagi Mario Teguh, sangat tidak masuk akal apabila sebuah produk kecantikan menunjuknya untuk dijadikan brand ambassador.

"Bagaimana bisa saya dituduhkan jadi brand ambassador beauty product. Kecerdasan seperti apa menuduhkan kepada saya bahwa saya ini brand ambassador dari sebuah produk skin care," terangnya.

Merasa Difitnah, Mario Teguh Ambil Langkah Untuk Klarifikasi

Lebih lanjut, merasa difitnah. Mario Teguh lantas mengambil langkah atau klarifikasi terkait tudingan dugaan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp5 miliar itu.

"Mohon maaf ya, sesabar-sabarnya saya, saya tidak bisa tenang juga melihat bagaimana perilaku rendah moral seperti ini. Diduga hal seperti ini bukan satu-satunya, ini sesuatu yang berpola," tandas Mario Teguh.