Daniel Mananta Ogah Masukan Anaknnya di Sekolah Ini, Diduga Anut Ajaran LGBTQ
- Tangkap layar: YouTube
"Nah, kemarin pas saya lagi ke sekolahan tersebut, saya datang ke resepsionisnya. Di situ udah ada WC (terpisah) untuk boys and girls, sama gender neutral atau apa ya bilangnya di situ gender neutral. Dan saya cukup kaget," jelasnya.
Daniel yang terkejut pun kembali dibuat tercengang dengan pernyataan guru di sekolah tersebut. Saat berbincang dengan guru itu, Daniel menilai sekolah tersebut sudah sangat bebas yang menurutnya tak cocok untuk anaknya yang berusia 10 tahun.
"Saya tanya sama gurunya, kalian terbuka soal ini (LGBT). Dan gurunya bilang 'oh ya, karena kita sangat menghormati banget murid-murid kita'. Dan again, ini anak saya umur 10 tahun," beber Daniel Mananta.
Guru tersebut, lanjut Daniel Mananta, menyebut bahwa prinsip sekolah dengan membebaskan pilihan akan perasaan dan gender muridnya itu lantaran ingin bersikap menghormati. Namun, prinsip itu justru tak sejalan dengan Daniel Mananta, yang lagi-lagi terkejut dengan pernyataan akhir sang guru hingga membuatnya memberi keputusan final untuk tidak kembali ke sekolah tersebut.
"(Kata gurunya) 'Tapi kita akan selalu membebaskan supaya mereka bisa explore feeling mereka lebih jauh lagi. Dan apapun yang kita bicarakan dengan counselor kita, tidak akan pernah kita bicarakan ke orangtua murid'. Akhirnya saya tidak pernah ajak anak saya ke sekolah itu lagi," tandas Daniel Mananta.