Jane Abel Ungkap Kronologi Namanya Dicoret dari KK oleh Bambang Pamungkas

Jane Abel dan Bambang Pamungkas
Sumber :
  • Instagram

VIVA Jabar – Sosok Jane Abel sempat ramai jadi sorotan publik usai mengaku dikeluarkan dari Kartu Keluara (KK) pesepakbola Bepe alias Bambang Pamungkas. Padahal, Jane adalah anak kandung Bepe.

Baru-baru ini, Jane pun akhirnya menjelaskan kronologi yang terjadi.

Kronologi Keluar dari KK

Kejadian soal KK tersebut pertama kali diketahui saat Jane ingin meng-upgrade aplikasi ojek online, tetapi ditolak. Dari situ Jane kaget karena Nomor KTP atas nama dirinya tidak tercatat di Dukcapil mana pun. Padahal menurut Jane, ia baru setahun terakhir menggunakan KTP yang baru diurus di usia 19 tahun. Setelah ditelusuri, itu terjadi karena Jane Abel punya KTP double.

KTP double ini terjadi karena Jane terlanjur membuat KTP baru setelah KTP yang pertama kali dicetak ke alamat BP dinyatakan hilang oleh Bambang Pamungkas.

“Pas dicek, enggak ada. Katanya yang nerima, istrinya (Bambang Pamungkas). Ketika ditanya, istrinya juga enggak tahu di mana, enggak nerima," cerita Jane Abel dilansir dari YouTube Feni Rose Official pada Kamis 3 Agustus 2023.

Rupanya, KTP yang hilang itu dipakai Bambang Pamungkas untuk mengurus kepindahan Jane Abel sehingga secara otomatis dikeluarkan dari KK Bambang Pamungkas.

“Katanya sudah menerima surat pengajuan pindah beserta KTP dan tanda tangan bahwa mengajukan pindah. Sedangkan KTP aku pegang," lanjut Jane Abel.

"Ternyata ada dua KTP yang berbeda. Satu KTP tapi tanggal cetaknya berbeda. Jadi yang diserahkan ke kelurahan, itu yang dibilang hilang," tutur Jane Abel.

Besar Tanpa Bambang Pamungkas

Sebagai informasi, Jane Abel merupakan anak dari pesepakbola Bambang Pamungkas dengan mantan istri pertamanya, mendiang Olga Archangela. Jane harus ditinggal oleh sang ibu ketika usianya 2 tahun, dan tumbuh tanpa sosok ayah karena Bepe sudah memiliki kehidupan baru lagi sebagai suami dari Tribuana Tungga Dewi.

Dari ceritanya di YouTube Feni Rose, Jane Abel juga menceritakan bagaimana ia menjadi korban bully dan dianggap pembohong oleh teman-temannya karena tidak bisa membuktikan bahwa ayahnya adalah Bambang Pamungkas.