7 Desa Wisata di Lombok Dikawinkan dengan Sektor Industri

Destinasi Desa Wisata, Bilebante (Lombok Tengah)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

Dampak positif berkembangnya pariwisata pasca program KSW 5.0, jelas Lukman, sudah dirasakan warga. Misalnya para penjual di destinasi wisata per hari bisa mendapatkan penghasilan di atas Rp300 ribu sementara sebelumnya sebagai petani atau nelayan pendapatan per hari sekitar Rp30 ribu. 

Difasilitasi program KSW 5.0, Desa Jerowaru juga berhasil mencairkan pendanaan sebesar Rp231 juta dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pengembangan pariwisata.  

"Melihat progress dan potensi yang ada, kami juga telah mendapatkan anggaran dari berbagai kementerian. Ini wujud kolaborasi pentahelix  antara pengelola, badan usaha, pemerintah, antar kementerian,” ujar Lukman. 

Ilustrasi Destinasi Wisata, Wisman di kawasan Desa Gili Indah (NTB)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Sementara itu, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Florida Pardosi mengatakan, Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) dimana Program Kampanye Sadar Wisata (KSW 5.0) ini ada di dalamnya memang berakhir tahun ini, namun berbagai kolaborasi dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dukungan bagi pengembangan desa wisata. 

“Untuk menjaga keberlanjutannya, kami mengetuk pintu ke semua korporasi, lembaga internasional, maupun Kementerian dan Lembaga untuk 'jualan' program desa-desa wisata yang terintervensi program ini. Banyak sekali kemungkinannya agar program ini bisa terus berjalan, dengan dukungan lintas sektor dan pentahelix,” tegasnya. 

Kepada pelaku pariwisata, Florida menyampaikan ajakan terus semangat mengembangkan pariwisata.