Kawasan Kumuh Langganan Banjir di Bandung Disulap Gaya Italia
Selain itu menurutnya, sejak ada rupom banjir teratasi walaupun hujan besar terjadi seharian. Dulu, banjir bisa terjadi sampai berminggu-minggu sampai setinggi 60 cm, sepanjang 300-400 meter jalan terkena banjir.
"Sudah tidak ada genangan banjir. Air hujan sekarang cuma lewat saja. Sebelum ada rupom seminggu bisa banjir terus. Sampai masuk ke rumah warga. Makanya jalan ini kalau banjir sering ditutup," paparnya.
Lina, salah satu pemilik warung kelontongan yang dindingnya juga dicat, mengatakan, kondisi Cisaranten Kulon, Cingised saat ini sudah sedikit membaik. Hanya dari segi tata ruangnya mungkin perlu dirapikan kembali.
"Tapi, dengan adanya pengecatan seperti ini di sepanjang jalan ditambah hadirnya rupom, warga lain banyak yang berpendapat kalau sekarang Cingised sudah tidak banjir lagi. Sudah bervariasi, tidak kumuh seperti sebelumnya," aku Lina.
Ia juga merasa sangat terbantu dengan adanya rupom. Sehingga banjir di Cingised sudah teratasi dengan baik. "Terima kasih kepada Pemkot Bandung sudah menyediakan fasilitas ini, sehingga sudah tidak banjir lagi. Ditambah pengecatan, jadi tidak sekumuh dulu," ungkapnya.
Ia berharap agar para warga bisa memelihara dan menjaga fasilitas yang sudah diberikan pemerintah. "Kabarnya juga mau ada culinary night. Ya semoga bisa menaikkan perekonomian dan membuat Cingised lebih tertata rapi," katanya.
Salah satu penjual gorengan di sana sejak 2017, Dela Setiawan, mengungkapkan, jika dulu wilayah tersebut termasuk kawasan kumuh. "Catnya banyak yang sudah luntur, ditambah banjir. Kalau sekarang Alhamdulillah kelihatan tidak terlalu kampung," kata Dela.