Mantan CEO Sony Keluhkan Game Tidak Menarik Dan Juga Kreatif
VIVA Jabar –Mantan CEO Sony interaktif entertainment American show lighting kini mengeluhkan kalau game masa kini semakin tidak kreatif dan tidak lagi menyenangkan
Karena perusahaan-perusahaan pembuat game ini tak lagi berfokus pada pembuatan gamenya akan tetapi lebih mengutamakan aspek monetisasi pada game tersebut
Untuk pengembangan atau mungkin lebih tepatnya manajer pada kelas menengah di perusahaan game ini lebih takut apabila gamenya tidak tertutup dengan modem bisnis berlangganan atau microtransection daripada menjadi game yang tidak menarik bagi penggunanya
"(Dulu) kami menghabiskan banyak waktu untuk meninjau sebuah game dan bukan bertanya 'bagaimana skema monetisasi anda,' atau 'apa rencana pemasukan jangka panjangnya,' atau 'bagaimana formula berlangganannya?" kata Layden
"Kami hanya bertanya: Apakah ini menyenangkan? Apa kami akan senang? Jika anda menjawab ya untuk pertanyaan itu, anda kemungkinan akan mendapat persetujuan," lanjutnya.
Dalam perubahan ini mungkin akan menjadi salah satu dampak yang semakin mahalnya dalam pembuatan game AAA, dalam hal ini akan membuat perusahaan game terus berusaha mengeruk uang sebanyak-banyaknya dalam menutup biaya produksi dalam game tersebut
Biasanya biaya produksi yang tinggi akan membuat studio game ini tak mau mengambil resiko banyak alhasil mereka hanya bergantung pada judul game yang sudah terkenal misalnya dalam pembuatan sekuel ataupun pembuatan ulang game jadul
Apabila game yang membolehkan yang jadul ini telah menambah deretan kode agar mendukung hardware kekinian dan juga akan menjualnya dengan harga yang tidak terlalu mahal
Masalah lain pada industri game ini merupakan kategori maa yang menurut Legend ini bisa dibilang sudah mati karena pada kategori AA ini sejatinya ada di antara katagori AAA dan game Indie
"Dalam bisnis game saat ini ada Call of Duty, Grand Theft Auto, dan game indie. Namun di tengah-tengahnya, lapisan tengah yang biasanya diisi oleh Interplay, Gremlin, Ocean, THQ, dan perusahaan sejenisnya. Kini bagian itu sudah hilang. Saya pikir itu adalah ancaman untuk ekosistem game. Karena jika kita hanya bergantung pada blockbuster (game AAA), saya pikir itu adalah hukuman mati," kata Layden.