Film Dokumenter Kasus 'Kopi Sianida' Tayang, Hatter's dr.Djaja Hilang
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Nama terpidana kasus 'Kopi Sianida', Jessica Kumala Wongso masih menghangat dalam pembahasan publik. Belakangan, masing-masing kubu saling memberikan keterangan di berbagai sarana media informasi.
Ada yang menyampaikan melalui tayangan langsung di stasiun televisi bersama Karni Ilyas. Ada pula yang menyampaikan klarifikasi melalui podcast, baik di Podcast dr. Richard Lee, Deddy Corbuzier hingga Denny Sumargo.
Mutakhir, dr.Djaja selaku ahli forensik bidang sianida yang pernah menjadi saksi ahli bagi Jessica Wongso kembali memberikan keterangannya di YouTube Feni Rose.
Kejadian maut yang menimpa Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016 silam, memang memantik beragam tanggapan.
Bahkan, menuai kecaman dan kebencian publik kepada yang berpihak pada terpidana hingga merembet ke lingkungan keluarga masing-masing. Terlebih peristiwa maut itu dinarasikan ke dalam sebuah karya Film Dokumenter.
Salah satu pihak yang sempat mendapat kecaman di media sosial adalah Ahli Patologi, Forensik dan DNA, dr Djaja Surya Atmadja.
Ia mengaku sempat menjadi public enemy di tahun 2016 lalu karena dianggap membela Jessica Wongso saat di pengadilan atas kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
Namun belakangan ini, dirinya mulai mendapat dukungan publik setelah tayangan dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso dirilis di Netflix akhir September 2023 lalu.
"Kata anak saya, sekarang haters enggak ada. Dulu semua orang bilang Jessica salah. Tapi setelah nonton itu mereka jadi meragukan, yang tadinya haters saya, jadi enggak ada," kata dia dalam tayangan YouTube Feni Rose.
Pada tahun 2016 lalu saat dia menjadi saksi ahli dari pihak Jessica Wongso, Djaja ingat sempat mendapat beberapa ancaman. Ancaman tersebut bahkan merembet hingga ke keluarga.
"Saya tuh pengalamannya bukan sekali bu, berkali-kali saya dapatin kondisi kayak begitu (dapat ancaman). Saya ngomong begitu yang stress tuh keluarga saya, kadang-kadang ada ancaman bu, dan kadang-kadang ngerembet ke keluarga," ujarnya.
Dikatakan Djaja, saat itu dia sempat ditentang oleh keluarga besar ketika dihadirkan sebagai saksi ahli dari pihak Jessica Wongso. Meski begitu, dia tetap maju lantaran adanya rasa tanggung jawab.
"Kadang-kadang istri saya juga ngeluh 'ngapain sih kamu nangani kasus itu' anak saya bilang 'papa haters-nya banyak' terus saya bilang begini 'whatever, saya udah pilih profesi ya, saya harus bertanggung jawab',” ungkapnya.
Dia menambahkan, sebagai seseorang yang ahli di bidang sianida dirinya memiliki tanggung jawab yang besar kepada Tuhan.
Terlebih saat menjadi saksi dia harus bersumpah di atas kitab suci. Maka dari itu, dia mengungkap apa yang benar dan memang sesuai kapasitasnya sebagai dokter berdasarkan ilmu pengetahuan.
"Cuma pertanggung jawaban saya cuma sama Tuhan, karena saya bilang gini, saya tidak mungkin bohong, dokter itu punya sumpah saya hanya ngomong berdasarkan sumpah dokter, yang ke-2 kalau saya bersaksi di pengadilan saya bersaksi atas nama kitab suci," pungkas dr. Djaja.