Film Nona Manis Sayange Usung Adat Budaya di Labuan Bajo

Film Nona Manis Sayange
Sumber :
  • Instagram/@nonamanissayange

"Adat dan budayanya belum maksimal diketahui banyak orang. Sehingga kami memandang perlu untuk memperkenalkan kepada semua pihak termasuk membantu promosi pariwisata indonesia kepada orang banyak," lanjut DR Ngadiman.

TikTok Hadirkan Symphony Assistant, AI Canggih Bikin Konten Jadi Lebih Mudah dan Cepat Viral

Sementara itu, sutradara Hestu Saputra mengungkapkan butuh proses panjang untuk menggarap proyek film Nona Manis Sayange. Apalagi film ini juga memanfaatkan teknologi CGI.

"Tinggal selangkah menuju Final. Film Nona Manis Sayange termasuk proses paling lama di antara perjalanan saya membuat beberap film sebelumnya, dari editing, CGI, dan sarana teknis lainnya yang kita upayakan semaksimal mungkin dalam berupaya menyampaikan narasi elemen-elemen kehidupan yang terbangun menjadikan cerita bisa kuat penyampaiannya, itu tujuan utamanya," kata Hestu.

Siap-siap Terkejut Trailer The Shadow Strays Penuh Aksi Brutal

"Total waktu yang di butuhkan penyelesain film ini satu tahun dua bulan sampai hari ini. dari ide menulis riset sampai editing post. Syutingnya sendiri total 23 hari production days," kata Hestu menyambung.

Film Nona Manis Sayange mengisahkan tentang kisah cinta Sika dan Akram. Sahabat sejak kecil, cinta tumbuh kuat antara Sika dan Akram. Hambatan besar muncul dari ayah Sika (Mathias Muchus), yang menganggap Akram tidak pantas menikah dengan Sika.

Login Netflix di TV Agar Nonton Tetap Nyaman

Perjuangan Akram memenuhi harapan ayah Sika menjadi perjalanan yang berat, ia berusaha memenuhi permintaan uang belis atau mahar yang sangat tinggi dari ayah Sika.

Sementara itu, Sika berusaha meyakinkan ayahnya bahwa cinta sejati tidak bisa dinilai dari materi dan status sosial. Cerita yang mengajarkan tentang perbedaan dilihat dari sudut pandang adat budaya di Labuan Bajo.

Halaman Selanjutnya
img_title