Tips dari Dokter Boyke Agar Aktivitas Hubungan Ranjang Tak Diintip Anak

Ilustrasi pasutri
Sumber :
  • Pixabay

VIVA JabarHubungan seksual merupakan salah satu hal kebutuhan yang diinginkan setiap pasangan yang sudah menikah. Aktivitas intim ini tentu dilakukan banyak pasangan di sebuah tempat yang bisa membuatnya merasa nyaman saat bermain panas di ranjang, tanpa ada satupun orang yang melihatnya.

Selamatkan Anak dari Jerat Gadget: Kunjungi Kampung Lali Gadget

Namun, apakah hal ini masih bisa dilakukan pasangan suami istri yang sudah memiliki anak? Dalam artian, sepasang suami istri bisa melakukan hubungan seksual tanpa adanya gangguan atau ketahuan dari sang anak. 

Namun sayangnya, setelah menikah dan memiliki anak kebanyakan pasangan suami istri ini sedikit sulit untuk melakukan hubungan intim di ranjang dengan nyaman dan tenang. Hal tersebut dikarenakan, sudah hadirnya buah hati di tengah-tengah ranjang Anda dan pasangan.

Mariana Yunita, Sang Pelopor: Pahlawan Pendidikan Seksual untuk Remaja NTT

Terlebih, Anda harus pandai mencari waktu di tengah-tengah waktu tidur atau bermain si buah hati. Kendala semacam itulah yang kerap membuat sepasang suami istri sulit untuk menikmati indahnya hubungan seksual di ranjang dengan rasa aman dan tenang.

Bahkan demi memenuhi hasrat kedua pasangan, mereka mau tak mau melakukannya setelah anak tertidur pulas di kamar yang sama dengan sang anak. Menanggapi hal tersebut, seksolog Dokter Boyke mewanti-wanti terhadap pasangan yang mengalami kondisi serupa dalam rumah tangganya.

Game Offline Menarik Yang Wajib Anda Coba

Pemilik nama lengkap Boyke Dian Nugraha ini juga membeberkan, alasan mengapa sebaiknya hal tersebut dihindari oleh setiap pasangan. Mengutip sebuah tayangan video di program Pingin Siaran Show yang dibagikan ulang oleh salah satu akun Instagram @inspirasimamak pada Kamis, 9 Februari 2022 ini dr.Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS ini mengungkapkan bahwa, sebaiknya orangtua sudah seharusnya pisah kamar dengan anak sejak usianya beranjak dua tahun.

Hal tersebut bertujuan agar orangtua bisa menghindari kondisi saat di mana anak-anak dapat melihat aktivitas seksual yang dilakukan oleh orangtuanya tanpa disengaja, seperti misalnya saat mereka tiba-tiba baru bangun tidur.

Halaman Selanjutnya
img_title