Jakarta Dihantui Polusi Udara Buruk, Ini Kata BMKG
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Seorang penumpang pesawat membagikan penampakan langit Jakarta yang dipenuhi kabut hitam. Diduga kabut tersebut merupakan polusi udara yang saat ini tengah jadi sorotan.
Presiden Joko Widodo menyebut pada Sabtu, 12 Agustus 2023 kualitas udara di DKI Jakarta sangat tidak sehat dengan angka 156. Jokowi pun mengungkap terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini.
Dilihat melalui video yang dibagikan akun Instagram @unikinfold, kabut hitam itu menyebabkan pemandangan Jakarta tampak samar.
“Seperti ini yang tiap hari dihirup (warga Jakarta),” tulis akun Instagram @unikinfold
Sejak artikel ini dibuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 558 ribu kali, disukai lebih dari 20,3 ribu dan dipenuhi lebih dari 588 komentar warganet.
Saat dikonfirmasi, Kepala Layanan Pusat Informasi Iklim Terapan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan tingkat polusi udara bisa dilihat dari warna awan yang berubah menjadi keabu-abuan gelap.
Kondisi awan berwarna abu-abu ini disebut dengan smog. Smog terjadi karena tingkat polusi yang tinggi disebabkan oleh emisi dan aktivitas manusia, seperti kendaraan bermotor dan industri.
Menurutnya, dalam kondisi ini, biasanya udara akan mengandung berbagai partikel-partikel berbahaya.
“Biasanya Particulat Matter (PM), Ozone (O3), dan NO2,” ungkap Sena kepada wartawan, Senin, 14 Agustus 2023.
Sena mengatakan, tingkat polusi di Jakarta mencapai tingkat paling tinggi pada malam sampai siang hari. hal tersebut, kata dia, terjadi sekitar pukul 19.00-20.00 WIB hingga 11.00-13.00.
“Pada sore hari polusi cenderung lebih rendah,” sambungnya
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui kondisi udara Jakarta dapat mengunjungi laman iklim.bmkg.go.id pilih ‘Monitoring Partikulat PM 2.5 Realtime’ Partikulat Matter (PM 2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Pemantauan PM 2.5 dilakukan BMKG sejak 2015.