AI Diduga Kuat Duplikasi Karya Penulis Lain, Presiden Jokowi Dituntut Segera Sahkan Publisher Rights

Ilustrasi AI (Kecerdasan Buatan), Robot Humanoid
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendorong Rancangan Peraturan Presiden Publisher Rights untuk segera disahkan sebelum kehilangan relevansinya dalam ekosistem.

Oppo Find X8 Ultra: Flagship Baru dengan Layar 2K dan Kamera Periskop Ganda

Hal ini juga menjadi penting dengan adanya teknologi baru seperti AI (artificial intelligence).

"Itulah sebabnya AMSI memperjuangkan pemberlakuan Hak Penerbit sebelum kehilangan relevansinya dengan ekosistem, terutama dalam konteks kehadiran platform-platform baru," ujar Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/8/2023) lalu. 

Pembaruan iOS 18: Kritik Pengguna Terhadap Aplikasi Foto dan Fitur Lainnya

Lebih dalam, dia menyebut bahwa AI adalah pembunuh Publisher Righta. Poin utama dan isu terkait aturan ini bisa berubah karena mendisrupsi media konvensional bersamaan dengan datangnya generasi milenial.

Bikin Kecewa, Galaxy S25 Cuma Dibekali Fast Charging 25 W?

Meski AI membawa peluang yang besar, namun teknologi tersebut juga membawa bahaya yang sebanding dengan peluang. Di kalangan penerbit (media) sendiri terdapat kekhawatiran yang muncul. 

"Salah satunya adalah fenomena dimana iklan berpindah ke platform-platform baru, sedangkan penerbit masih berkutat dengan platform lama," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
img_title