BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Indonesia

Kepala BMGK, Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi dilanda dampak cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin. 

Subang Juara Udang, Produksi Pertahun Capai 11 Ribu Ton

Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ini, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan sebagainya dalam beberapa hari kebelakang

Situs resmi BMKG menginformasikan sejumlah daerah yang perlu mewaspadai cuaca ekstrem itu antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dedi Mulyadi Terima Silaturahmi Pasangan Walikota Banjar Terpilih, Bahas soal Kemajuan Daerah Perbatasan

 

Rakernas BRI Life 2024: Sinergi dan Inovasi Tingkatkan Perlindungan Nasabah

 

Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah Aceh, Papua, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. 

Sedangkan wilayah yang berpotensi diterjang angin kencang adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.

 

Ilustrasi BMKG, Petugas BPBD Tangani Kebakaran Hutan (Aceh)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

 

Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikora Karnawati sebelumnya mengatakan, musim cuaca Indonesia sekarang masih dalam prakiraan kemarau dengan puncak diprakirakan terjadi pertengahan Agustus hingga September 2023. 

Semasa cuaca panas dan kering, peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan meningkat sehingga BMKG mengimbau beberapa daerah untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini.

"Nanti setelah masuk Oktober mulai berkurang, berkurang tapi masih kering. Nah diprediksi hujan ini November," kata Dwikorita.

 

Kepala BMGK, Dwikorita Karnawati

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

 

Beberapa wilayah yang terindikasi karhutla diantaranya adalah Kalimantan Barat dengan 37 titik, Nusa Tenggara Timur 15 titik, Kalimantan Timur sembilan titik, dan Kalimantan Tengah delapan titik.