Pandemi Disease X Lebih Mematikan Ketimbang COVID-19, Pakar Imbau Ini

Ilustrasi masker wajah
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar Ketika COVID-19 berubah menjadi status endemi, para pakar kesehatan sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan munculnya pandemi baru. Mereka menyebut penyakit potensial ini sebagai "Disease X" (Penyakit X).

Program Pemerintah: Saldo DANA Gratis Hingga 600 Ribu

Para pakar kesehatan mengingatkan bahwa virus baru ini memiliki potensi untuk menyebabkan dampak serupa dengan Flu Spanyol yang sangat menghancurkan pada tahun 1918-1920. Mereka mendorong kewaspadaan terhadap "Disease X", sebuah istilah yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Para pakar lantas memperingatkan, potensi pandemi baru ini mempunyai kapasitas untuk mengakibatkan kematian 20 kali lebih banyak dibandingkan virus corona. Pandemi COVID-19 dimulai pada tahun 2020 dan secara tragis telah merenggut nyawa lebih dari 2,5 juta orang di seluruh dunia. Berikut adalah 10 poin teratas tentang Disease X, dikutip laman Live Mint.
Mematikan Dibanding COVID-19 dan Flu Spanyol.

Untuk Jamaah Haji, Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Pelaksanaan Ibadah Haji 2024

Ilustrasi Covid-19

Photo :
  • Pixabay

 

Cristiano Ronaldo Menang Gugatan, Juventus Wajib Bayar Sisa Gaji Rp167 Miliar

Dalam wawancara dengan Daily Mail, Kate Bingham, yang menjabat sebagai ketua Satuan Tugas Vaksin Inggris dari Mei hingga Desember 2020, menyatakan keyakinannya bahwa Disease X diperkirakan jauh lebih berbahaya daripada COVID-19.

Berdasarkan perkiraan para ahli, Disease X berpotensi mengakibatkan kematian hingga 50 juta orang.

“Biar saya jelaskan begini: pandemi flu pada tahun 1918-19 menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia, dua kali lebih banyak dari jumlah korban tewas pada Perang Dunia I. Saat ini, kita bisa memperkirakan jumlah kematian serupa yang disebabkan oleh salah satu dari sekian banyak virus yang sudah ada. ada," katanya kepada Daily Mail.

Menanggapi Disease X, Bingham menegaskan, dunia harus mempersiapkan upaya vaksinasi massal dan memberikan dosis dalam waktu singkat. Ia mengungkapkan bahwa meskipun para ilmuwan telah mengidentifikasi 25 keluarga virus yang mencakup ribuan virus individual, ia berpandangan bahwa masih ada jutaan virus yang belum ditemukan, dan virus-virus tersebut berpotensi berkembang menjadi pandemi.

"Kita beruntung dengan adanya COVID-19, meskipun faktanya penyakit ini menyebabkan 20 juta atau lebih kematian di seluruh dunia. Intinya adalah sebagian besar orang yang terinfeksi virus berhasil pulih. Bayangkan Penyakit X sama menularnya dengan campak dengan tingkat kematian akibat Ebola [67%. Di suatu tempat di dunia, hal ini terus terjadi, dan cepat atau lambat, seseorang akan mulai merasa sakit," kata dia.

Ilustrasi Virus & Bakteri

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Penyebab Penularan Disease X

Meningkatnya wabah ini, menurut Bingham, disebabkan oleh semakin banyaknya orang yang berkumpul di daerah perkotaan. Dia juga menekankan bahwa perusakan jutaan hektar habitat alami setiap tahunnya berkontribusi terhadap peningkatan ini.

"Alasan ini sangat penting, karena sekitar tiga perempat penyakit menular yang muncul berasal dari hewan dan kemudian berpindah dari satu spesies ke spesies lain hingga, dalam keadaan tertentu, dapat menginfeksi manusia," sambungnya.

Pencegahan Lebih Baik

Menurut Bingham, salah satu tindakan awal yang perlu diambil adalah mengalokasikan sumber daya keuangan yang diperlukan. Bingham berkata bahwa kerugian moneter akibat tidak adanya tindakan pencegahan akan sangat besar. Bahkan, bahkan COVID-19 - virus yang lebih ringan dibandingkan Penyakit X - berhasil membuat kita harus menanggung kerugian sebesar $16 triliun baik dalam bentuk output yang hilang maupun pengeluaran kesehatan masyarakat.

Mengenai vaksin untuk Penyakit X, saat ini belum ada vaksin yang disetujui. Namun demikian, Bingham menggarisbawahi pentingnya para ilmuwan mengembangkan kumpulan prototipe vaksin yang berbeda untuk setiap keluarga virus yang mengancam. Dia menekankan bahwa hanya langkah awal dalam pemberian vaksin yang dapat membantu menargetkan ciri-ciri spesifik Disease X.

Bingham menjelaskan tentang strategi portofolio, vaksin untuk melawan berbagai aspek virus. Dia menjelaskan dengan mengatakan bahwa jenis vaksin yang berbeda merangsang respons kekebalan yang berbeda.

Vaksinasi Covid-19

Photo :
  • Istimewa

"Dan oleh karena itu memberikan tingkat perlindungan yang berbeda," imbuhnya.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa kemampuan manufaktur sangat bervariasi antar negara dan wilayah. Beberapa format vaksin mungkin cocok untuk produksi skala besar, sementara format lainnya mungkin lebih mudah diproduksi di negara-negara dunia ketiga.

"Ketiga, kita perlu mengatasi kekurangan vaksin yang ada saat ini, yang tidak semuanya tahan lama, mudah diangkut, atau murah. Keempat, para peneliti harus didorong untuk menguji teknologi dan pendekatan baru terhadap desain vaksin, yang berpotensi menghasilkan vaksin yang lebih efektif dan efisien di masa depan," tandasnya.