Program Permaisuri, Cara Pupuk Indonesia Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Pupuk Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan, PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi meluncurkan program Permaisuri atau Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Industri. Program ini menjadi upaya Pupuk Indonesia memperkuat bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Laos Tertarik Kemegahan Stadion Manahan Solo Hingga Bandingkan Dengan Stadion Asia Lainnya

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan menyatakan bahwa program Permaisuri menyasar kepada kelompok masyarakat rentan dan penyandang disabilitas yang berada di lingkungan sekitar Perusahaan.

“Pupuk Indonesia resmi meluncurkan program Permaisuri yang dilaksanakan oleh anak perusahaannya dalam hal ini PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Petrokimia Gresik. Program ini merupakan pemberdayaan Masyarakat sekitar industri untuk kaum rentan yaitu salah satunya perempuan dan penyandang disabilitas,” demikian ungkap Tina dalam acara Launching Program Permaisuri di Gedung Anggrek Kantor Pupuk Kujang Cikampek, Jawa Barat, Senin (16/10/2023).

Heboh Kata Kata Suporter Myanmar Sampai Bawa Arab Saudi Usai Dikalahkan Timnas Indonesia

Pada tahap awal, program Permaisuri dilaksanakan di dua anak perusahaan yaitu PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Petrokimia Gresik sebagai pilot project. Program baru Pupuk Indonesia di bidang TJSL ini diimplementasikan dengan strategi creating shared value (CSV) dengan tujuan menciptakan nilai tambah dan menguntungkan kedua belah pihak dalam hal ini Perusahaan dan peserta. Sebagai contoh, para peserta program Permaisuri di wilayah sekitar Pupuk Kujang Cikampek akan memproduksi kain majun dan hasilnya akan diserap oleh Pupuk Kujang untuk memenuhi kebutuhan pabrik.

Program Permaisuri merupakan pemberdayaan kelompok masyarakat rentan melalui pendampingan, pelatihan menjahit dan pemberian bantuan peralatan pendukung untuk menjadi produsen kain majun untuk mendorong perekonomian masyarakat sekaligus dalam mendukung supply chain perusahaan.

Potensi Uang Politik Harus Dicegah Dijamin Pilkada Bersih

“Perusahaan harus bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Tadi yang disebut majun itu adalah kain pembersih yang dihasilkan oleh peserta, dan nanti produknya digunakan oleh Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik. Jadi kedua belah pihak mendapat manfaat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka menyatakan bahwa program Permaisuri diikuti oleh 12 orang yang berasal dari kelompok rentan dalam hal ini ibu rumah tangga, perempuan putus sekolah dan penyandang disabilitas. Seluruh peserta ini berdomisili di Kecamatan Cikampek, Jawa Barat.

Dalam program Permaisuri ini dilakukan sejumlah persiapan sejak jauh hari. Para peserta, ujar Robert telah diberi pelatihan menjahit yang intensif sejak 18 September 2023. “Saat ini kita sudah ada 12 orang yang mengikuti, dimana 5 orang dari rumah tangga, 5 orang dari perempuan putus sekolah, dan 2 orang penyandang disabilitas. Dengan pelatihan yang diberikan diharapkan para peserta bisa langsung berkarya saat program Permaisuri diluncurkan hari ini,” kata Robert.

M Rizki Al Azis, salah satu peserta Permaisuri menyambut baik Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Industri dari Pupuk Indonesia. Program ini menjadi wadah untuk meningkatkan keterampilan baru. Dirinya mengungkapkan bahwa telah kehilangan pekerjaan setelah mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu. “Saya memutuskan ikut program Permaisuri ini dan akhirnya memiliki keterampilan baru, saya menjadi bisa membuat baju,” kata Rizki.

Hal senada disampaikan oleh Jajang Warsidi, seorang penyandang disabilitas fisik (tuna daksa), warga Kampung Kalioyod, Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru. Pria 37 tahun itu kini tak lagi minder dan mengurung diri di rumah. Meski punya keterbatasan, ia tak menyerah.

Untuk merubah hidup, Jajang memutuskan mengikuti pelatihan menjahit dari Pupuk Kujang satu bulan lalu. Pelatihan intensif ia lalui setiap hari dengan tekun. Hingga akhirnya ia bisa berkarya dan bisa menjahit. “Dengan keterampilan menjahit ini, nasib saya berubah. Sekarang lebih percaya diri menjalani hidup,” kata Jajang.