Terima Apresiasi SATU Indonesia Awards, Ini Kontribusi Jamaluddin di Bidang Pendidikan
- Screenshot video Youtube @SATUIndonesiaAwards
VIVA Jabar - Adalah Jamaluddin, pemuda asal Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi salah satu kandidat yang berhasil menerima Program Apresiasi 8th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2017.
Jamaluddin merupakan pelopor sekaligus penggagas pendirian 'Rumah Koran' dalam pengembangan masyarakat berbasis komunitas kampung yang mengintegrasikan inisiatif di bidang sosial berkelanjutan sektor pendidikan di daerah Gowa, Sulsel.
Inovasi baru dalam hal peningkatan kualitas pendidikan yang dibangun Jamaluddin, dianggap mampu memberikan perubahan konstruktif bagi masyarakat sekitar yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani.
Gagasan pendirian Rumah Koran, berawal dari rasa kepeduliannya terhadap potret taraf pendidikan warga yang terbilang cukup rendah. Kurangnya pendidikan, berdampak pada hal lain seperti putus sekolah, pernikahan dini, kawin lari dan sebagainya.
Berangkat dari fenomena itu, kemudian Jamaluddin sadar untuk turut serta meningkatkan kualitas pendidikan, setidaknya di desa tempat Ia tinggal. Kesadaran Jamaluddin dibuktikan melalui 'Rumah Koran.'
'Harus ada perubahan-perubahan ke depan," kata Jamaluddin di kanal Youtube @SATUIndonesiaAwards.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Bosowa Makassar ini, mencurahkan keseriusannya untuk menumbuhkan minat baca-tulis di kalangan masyarakat petani. Tak hanya anak-anak, Jamaluddin memperluas segmentasi usia hingga menyentuh kalangan orang tua.
Dikatakan Jamaluddin, koran menjadi sarana dan media utama dalam menggugah minat baca-tulis masyarakat. Minat baca-tulis seringkali muncul lewat tampilan gambar dan judul-judul yang menarik. Setelah tertarik, lanjut Jamaluddin, kemudian mereka mendiskusikannya dalam forum sederhana. Dan pertemuan diskusi itu di Rumah Koran yang Ia dirikan.
"Akhirnya mereka tertarik dan akhirnya mereka mulai membaca. Kemudian petani-petani tua yang kemudian tidak bisa baca tulis, akhirnya ke rumah koran, awalnya hanya diskusi biasa dan akhirnya karena melihat gambar dan judul-judul yang menarik, akhirnya mereka mulai ingin belajar membaca," ungkapnya.
Jamaluddin terharu sekaligus senang karena keberadaan Rumah Koran berdampak positif dalam hal peningkatan pendidikan. Kini, dari pembiasaan diri berdiskusi di Rumah Koran, ternyata prosentasi angka putus sekolah di desanya mulai berkurang.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, semakin tumbuh. Mereka tidak lagi putus sekolah. Jumlah warga yang melakukan pernikahan dini pun mulai berkurang karena masyarakat petani di Gowa lebih memprioritaskan pendidikan. Bahkan sebagian besar dari anggota komunitas Rumah Koran, ada yang sudah sampai kuliah.
"Dari rumah koran ternyata telah melahirkan beberapa generasi-generasi petani muda yang ada di desa Kanreapia salah satunya adalah mampu mengikutkan mereka ujian dan akhirnya sampai hari ini mereka sudah ada yang bisa sampai ke bangku kuliah," demikian Jamaluddin.
Untuk diinformasikan, Jamaluddin adalah pemuda asal Gowa Sulsel yang berbakat dan penuh inspiratif di bidang pendidikan dan berhasil mendapatkan Apresiasi Program 'Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards' ke-8 tahun 2017.
Program SATU Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra kepada generasi muda, baik individu maupun kelompok (komunitas) yang memiliki jiwa kepeloporan dan melakukan inovasi serta perubahan untuk saling berbagai dengan masyarakat sekitar, baik di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili 5 bidang tersebut.
Program SATU Indonesia Awards terdiri dari 2 program unggulan, yaitu 'Kampung Berseri Astra' (KBA) dan 'Desa Sejahtera Astra' (DSA). Melalui kedua program unggulan ini diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan ekonomi pedesaan berbasis potensi dan produk unggulan desa.
Sejak diadakan, Program SATU Indonesia Awards telah mengeluarkan kandidat-kandidat berprestasi di bidang masing-masing sejumlah 565 penerima dengan rincian: 87 penerima tingkat nasional dan 478 penerima tingkat provinsi. Jumlah ini tersebar di 170 KBA dan 1.060 DSA