Tips Bagi Kaum Gen-Z Agar Tetap FYP di Medsos Tapi Aman dari Hoax dan Beretika

Media sosial Tiktok.
Sumber :
  • Pixabay.

VIVAJabar - Kunci terhindar dampak negatif hingga merugikan saat menjalani komunikasi dunia maya adalah menjaga dan menjalankan etika digital. Hal tersebut menjadi poin penting pelatihan Literasi Digital untuk Generasi Z di Kampus SMK Telkom Bandung, Jl. Radio Palasari Kab. Bandung, akhir pekan lalu. Pelatihan merupakan hasil kerjasama PT. TELKOM unit CDC dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT), yang diikuti 450 siswa kelas X dan XI SMK Telkom Bandung.

AFF Sebut Timnas Indonesia Raksasa Baru Bangun Tidur, Prediksi Juara Piala AFF 2024

Narasumber pelatihan, Periyadi, dosen Universitas Telkom, mengatakan, banyak sekali kerugian yang akan didapat seandainya pelaku komunikasi digital atau dunia maya tidak mengindahkan etika digital. "Secara nyata jika tidak mengindahkan Network Etiquette (Netiket) akan merugikan penggunanya dengan mendatangkan sanksi sosial dan sanksi hukum," katanya, Sabtu 23 Maret 2024.

Ada empat pilar yang harus dipelajari sebelum kita berkomunikasi digital, yaitu digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Hingga saat ini, kasus kejahatan digital atau kerugian dampak negatif komunikasi digital di Indonesia masih sangat tinggi. Semua itu dilatarbelakangi rendahnya literasi digital di Indonesia yang tercatat hanya 62% atau terendah dari negara ASEAN yang rata-rata sudah 70%.

AFF Katakan Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2024, Meski Ditaklukan Vietnam

Pelatihan Literasi Digital Generasi Z di Kampus SMK Telkom Bandung

Photo :
  • Istimewa

Oleh karena itu, netizen wajib mengetahui dan memahami apa itu netiket, atau lebih dikenal etika digital. Netiket adalah norma, nilai, dan prinsip yang mengatur perilaku dan interaksi kita dalam dunia digital. Ini melibatkan cara kita menggunakan  teknologi, berkomunikasi online, dan berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan digital. 

Reaksi Para Suporter Indonesia Setelah Timnas Indonesia Ditahan Imbang Laos

Jika netiket tidak dipahami, maka bisa mencuatka ujaran kebencian, pencemaran nama baik, atau provokasi yang mengarah segregasi sosial (perpecahan/polarisasi) di ruang digital. "Ada tips solusi mengatasinya. Ini dimulai dari edukasi netiket, kode etik, menjaga keamanan dan privasi, melaporkan pelanggaran netiket ke pihak berwenang, tanggungjawab individu, membangun hubungan baik dengan orang lain di dunia digital, serta pengawasan orang tua dan pembimbing," bebernya. 

Halaman Selanjutnya
img_title