Pentingnya Pengawasan Orang Tua Terhadap Penggunaan Gawai Anak di Era Digital

Kecanduan Gadget
Sumber :
  • Freepik.com

VIVAJabar – Di era digital saat ini, penggunaan gawai atau gadget oleh anak-anak semakin meningkat. Banyak anak di Indonesia yang sehari-hari menggunakan ponsel, tablet, laptop, atau komputer sebagai bagian dari kehidupan mereka.

Cara Atasi Kecanduan Gawai Pada Anak, Bisa dengan Belajar Pemrograman

Meski teknologi memiliki banyak manfaat, Kementerian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan (KemenPPPA) mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gawai di rumah.

Menurut KemenPPPA, orang tua harus aktif berkomunikasi dengan anak mengenai tujuan dan fungsi penggunaan gawai. Hal ini sangat penting untuk mencegah anak-anak terjerat dalam kegiatan negatif, salah satunya adalah judi online (judol).

Cegah Judol Pada Anak, Orang Tua Perlu Komunikasikan Penggunaan Gawai

Saat ini, kasus judi online di Indonesia semakin memprihatinkan, dengan banyak anak yang terlibat dalam aktivitas tersebut, terutama yang bermula dari permainan gim daring.

Dampak Negatif Penggunaan Gawai yang Tidak Terkontrol

Bantuan PKH dan BNPT Cair Miliaran, Awas! Jangan Dipake Judol

Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan KemenPPPA, Ciput Eka Purwianti, menyatakan bahwa banyak kasus judi online yang dialami anak-anak berawal dari permainan gim daring yang bersifat kompetitif.

Anak-anak, yang cenderung merasa tertantang, sering kali terus mencari peluang untuk menang, bahkan sampai melakukan top-up dana untuk melanjutkan permainan.

Kondisi ini sangat berbahaya, karena selain menyebabkan adiksi, anak-anak yang terjerat judi online bisa saja terlibat dalam perilaku kriminal, seperti mencuri uang dari orang tua.

Meskipun teknologi dapat memberikan manfaat dalam mendukung pembelajaran dan perkembangan anak, penggunaan gawai yang tidak terkendali dapat membawa dampak buruk.

Anak-anak yang seharusnya berada dalam fase tumbuh kembang yang positif, justru bisa terjebak dalam hal-hal negatif seperti judi online, jika pengawasan orang tua kurang.

Peran Orang Tua dalam Pengasuhan Digital

Memberikan gawai kepada anak memang menjadi hal yang wajar di tengah perkembangan zaman. Namun, banyak orang tua yang tidak menyadari pentingnya komunikasi dua arah mengenai penggunaan gawai.

Sebelum memberikan akses teknologi kepada anak, orang tua perlu berdiskusi dan memastikan anak memahami tujuan serta batasan penggunaannya.

Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak sangat penting untuk memastikan anak menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.

Melalui komunikasi dua arah, anak dapat menyampaikan keinginannya terkait penggunaan teknologi, sementara orang tua dapat menjelaskan harapan serta konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.

Anak yang merasa dipercaya untuk membuat keputusan akan lebih cerdas, bertanggung jawab, dan mampu berpikir kritis, sehingga dapat menghindari perilaku negatif, termasuk terjebak dalam judi online.

Mengutamakan Pengasuhan Positif dan Pengawasan

Ciput Eka Purwianti menegaskan pentingnya pengasuhan positif, meskipun teknologi dapat memenuhi berbagai kebutuhan anak.

Orang tua perlu diingatkan bahwa pengawasan yang tepat dan komunikasi yang terbuka adalah kunci untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan produktif.

Teknologi harus digunakan untuk mendukung perkembangan anak, bukan untuk mengarahkan mereka pada perilaku yang merugikan.

Untuk itu, orang tua perlu lebih bijak dalam memberikan akses kepada anak terhadap gawai dan teknologi.

Dengan pengawasan yang tepat, serta komunikasi yang baik mengenai tujuan dan batasan penggunaan teknologi, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan mereka dengan cara yang lebih positif dan menghindari dampak negatif seperti judi online.

Kesimpulan

Penggunaan gawai oleh anak-anak di era digital memang tidak bisa dihindari, namun pengawasan yang bijak dari orang tua sangat diperlukan untuk mencegah dampak negatif, termasuk terjerat judi online.

Orang tua perlu melakukan komunikasi dua arah yang baik dengan anak, untuk memastikan bahwa teknologi digunakan dengan tujuan yang positif.

Dengan demikian, anak-anak dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung tumbuh kembang mereka, tanpa terjebak dalam perilaku adiktif atau merugikan.