Suka Pamer Harta di Medsos Ciri Gangguan Mental? Begini Kata Pakar

Ilustrasi media sosial
Sumber :
  • Freepik

Data-data itu, menurut Maria, sangat memprihatinkan dan harus segera mendapat penanganan serius dari pemerintah. Data statistik itu menjadi penanda bahwa Indonesia sedang berada dalam darurat kesehatan mental. Oleh karena itu, penanganan kesehatan mental harus dilakukan hingga ke tingkat komunitas. 

Ikuti Program TikTok Ini, Saldo DANA Gratis Mengalir Deras

"Kalau masyarakat mengalami gangguan kesehatan fisik, mereka sudah tahu harus menuju ke mana, tidak demikian bila mereka merasakan gangguan emosi berkelanjutan sebagai indikator kesehatan mental," ujar Maria.

Layanan kesehatan mental, idealnya kata Maria, menjadi satu dengan layanan kesehatan fisik dan tidak dipisahkan seperti saat ini dengan adanya rumah sakit jiwa. Harus ada desain layanan kesehatan mental di rumah sakit umum dan rumah sakit daerah baik milik pemerintah atau swasta.

Luar Biasa! TikTok Bagi-bagi Saldo DANA Gratis, Buruan Ikutan

"Demikian juga sampai ke Puskesmas dan Posyandu," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Health Collaborative Center Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan bahwa sikap flexing pada dasarnya dapat dicegah sejak dini dengan memberi edukasi pada anak soal 'kesetaraan'. Ya, edukasi ini nampak tak penting namun imbasnya membuat anak melakukan sikap membedakan strata sosial.

Wauw! TikTok Jadi Ladang Uang Baru, Begini Caranya

Akibatnya, anak dapat menjadi pelaku atau korban bully di sosial. Hal ini didasari edukasi minim terkait kesetaraan bahwa manusia yang ada di bumi memiliki latar belakang berbeda, namun harus diperlakukan dengan cara yang sama.

"Anak-anak hingga 17 tahun ini sebenarnya konsep ekonomi, konsep sosial ini abstrak untuk mereka. Perlu diperkenalkan nggak? Perlu, tapi tidak dalam konsep strata," kata dr. Ray, di kesempatan yang sama.

Halaman Selanjutnya
img_title