Peran BTS dalam Pemerataan Jaringan Internet di Daerah 3T
- Pixabay
VIVA Jabar – Kasus BTS BAKTI Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo) tidak menjadikan kebutuhan BTS menjadi sama sekali tiada. Pemerataan dan pengadaan yang adil serta transparan menjadi kunci agar manfaat BTS dan jaringan internet yang mumpuni dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Pemerataan akses internet di Indonesia memang masih menjadi tantangan besar karena masih banyak daerah yang belum terjangkau dengan jaringan internet. Kendala-kendala yang ada antara lain adalah keterbatasan infrastruktur, biaya, dan beberapa daerah yang sulit dijangkau menjadi faktor utama yang dapat menghambat pemerataan akses internet di Indonesia.
Peran BTS (Base Transceiver Station) dalam meningkatkan akses internet di Indonesia sangat penting. BTS ini merupakan infrastruktur yang digunakan untuk mengirimkan sinyal telekomunikasi dari provider jaringan ke perangkat pengguna seperti ponsel atau komputer.
“Dalam hal ini, BTS menjadi tulang punggung infrastruktur telekomunikasi yang sangat penting dalam meningkatkan akses internet di Indonesia,” kata Agnes Irwanti, Pemerhati Bisnis Telekomunikasi dan Broadcasting di Jakarta, Kamis (27/04/2023)
Namun, lanjut dia, meskipun BTS sangat penting dalam meningkatkan akses internet di Indonesia, hal tentu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah pemerataan akses internet. Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, baik itu dari pemerintah, operator telekomunikasi, maupun masyarakat untuk meningkatkan akses internet di Indonesia.
“Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akses internet di Indonesia adalah dengan meningkatkan investasi di infrastruktur jaringan telekomunikasi, mengurangi biaya akses internet, dan memberikan edukasi mengenai manfaat internet untuk masyarakat. Selain itu, perlu adanya peran serta aktif dari masyarakat untuk memanfaatkan internet dengan bijak dan produktif,” papar Agnes.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, di Indonesia masih terjadi kesenjangan digital, baik dari ketersediaan infrastruktur digital yang dalam hal ini telekomunikasi dan internet. Selain pemerataan, juga adalah kecepatan internet yang masih lelet.