Berikut Dampak Dari Hubungan Inses Dalam Ikatan Keluarga

Ilustrasi hubungan inses di Bukittinggi, Sumatera Barat
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Hubungan inses merupakan aktivitas seksual yang asing bagi sebagian orang, terutama di Indonesia. Padahal, belum lama ini heboh pemberitaan mengenai hubungan inses antara anak dan Ibu terjadi di Sumatera Barat. 

Teuku Ryan Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Restu Ibu Sebelum Menikahi Ria Ricis

Sebenarnya, jenis hubungan seperti ini bukan kasus pertama di dunia, ada satu keluarga dari Australia yang hampir seluruhnya melakukan hubungan inses. Mulai dari kakek, nenek, ibu, ayah, putra, putri, bibi, paman, keponakan, saudara laki-laki, dan perempuannya semua terlibat dalam berbagai hubungan inses. Kisah keluarga inses ini digambarkan menjadi kasus terburuk yang ditemukan di Australia. 

Akibatnya, kasus tersebut, mengundang pemerintah Australia untuk membuat Strike Force Hermoyne, sebuah penyelidikan untuk menangani kasus inses, pelecehan seksual anak, dan penelantaran di pertanian keluarga.

Muncul Kabar Australia akan Main di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong Tegaskan Rasa Keberatan

Dilansir VIVA Digital dari Mirror, Minggu, 25 Juni 2023, berdasarkan laporan lokal, hubungan inses di keluarga tersebut menghasilkan belasan keturunan yang mengalami masalah kesehatan. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami cacat fisik. 

"Sebelas anak di kamp adalah hasil hubungan seksual ibu mereka dengan saudara laki-laki, ayah, atau kerabat dekat laki-laki lainnya," kata laporan lokal yang dikutip dari Mirror UK.

Media Asing Sebut Kualitas Timnas Indonesia di Atas Vietnam, Ini Alasannya

Dari hasil temuan, sebanyak 12 anak mengalami kelainan bentuk wajah, kesulitan berbicara, dan kebersihan yang buruk. Beberapa orang buta huruf, kekurangan gizi yang parah, bahkan tidur di samping ember yang berisikan kotoran dan urine.

Polisi kemudian melakukan penelusuran lebih lanjut untuk menemukan keturunan dari keluarga inses tersebut. Hasilnya, mereka menemukan anak-anak dan orang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual, hingga mengakibatkan anak-anak cacat secara genetik. 

Halaman Selanjutnya
img_title